Komisi I DPR Singgung soal Ketidakakuran KSAD Dudung dan Panglima TNI

Jakarta, law-justice.co - Beberapa anggota Komisi I DPR RI mempertanyakan ketidakhadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman dalam rapat bersama Menteri Pertahanan dan Panglima TNI beserta kepala staf, hari ini, Senin (5/9).

Rapat kali ini membahas tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI TA 2023.

Baca juga : Pemilik Sriwijaya Air Kini Terseret Korupsi Timah

Mulanya Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menjelaskan alasan ketidakhadiran Menhan Prabowo Subianto.

Berdasarkan surat yang diterima, Meutya menyatakan Prabowo mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Filipina. Prabowo pun diwakilkan oleh Wamenhan M Herindra.

Baca juga : PDIP Sebut Jokowi dan Anak Mantunya Bagian dari Masa Lalu Partai

Sementara Dudung tidak bisa hadir lantaran sedang berkunjung ke Kodam II Sriwijaya untuk memeriksa kesiapan operasi Satgas Yonif.

Usai Meutya menjelaskan itu, anggota Komisi I Yan Parmenas pun menginterupsi. Ia mempertanyakan sikap Dudung yang selalu absen rapat dengan Komisi I DPR.

Baca juga : Akhiri Konflik Dua Negara, Hamas Siap Letakkan Senjata, Ini Syaratnya

"Saya pikir sudah berapa kali tidak hadir untuk mengikuti rapat komisi dan kali ini kita rapat membahas RKA," katanya.

Yan meminta Dudung untuk membedakan agenda rapat yang menjadi prioritas dengan agenda kunjungan biasa.

"Harus dibedakan mana rapat yang menjadi prioritas dengan rutinitas kegiatan di Mabes AD, sehingga rapat rapat begini tidak setiap saat kita lakukan, jadi saya berharap Kepala Staf AD harus hadir di sini," katanya.

Sementara Anggota Komisi I lainnya Helmy Faishal menyatakan kehadiran Dudung penting untuk menepis isu-isu yang berkembang soal ketidakharmonisan hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Penting sekali pejabat yang bersangkutan untuk hadir, dalam kaitan ini Panglima sudah hadir dan kita harapkan pak KSAD biasa hadir di sini, sekaligus untuk menepis di sosial media, di berbagai macam berita, itu ada informasi yang tidak enak bahwa ada hubungan yang kurang harmonis antara Panglima dengan KSAD," kata Helmy.