Naikkan Harga BBM saat Ekonomi Rakyat Lemah Berbahaya Buat Jokowi

Jakarta, law-justice.co - Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai bahwa keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi berbahaya bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya kata dia, saat ini perekoniam kabanyakan masyarakat tengah lemah.

Baca juga : Pecahkan Rekor Jenderal Termuda, Ini Sosok Brigjen Aulia Dwi Nasrullah

Bahkan, jika dipaksakan, rakyat menganggap pemerintah tunduk terhadap kepentingan pemilik SPBU.

Selain itu kata dia, pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM karena harga minyak dunia turun di bawah 100 dolar AS per barel.

Baca juga : Cemas Ditahan ICC soal Gaza, Netanyahu: Tak Ada yang Bisa Setop Israel

"Kalau BBM dipaksakan dinaikkan, pemerintah tidak punya argumen lagi. Karena selama ini ikuti mekanisme pasar. Kalau harga BBM dunia turun lalu pemerintah naikkan BBM dalam negeri. Mekanisme pasar jenis apa yang di gunakan? Mekanisme pasar kedodoran?" ujar Muslim seperti melansir rmol.id.

Muslim menilai, jika pemerintah memaksakan menaikkan harga BBM, dapat dipastikan bahwa pemerintah tunduk kepada kepentingan pemilik SPBU.

Baca juga : Seorang Siswi SMP di Jambi Digilir 8 Pemuda di Lapangan Bola

"Di tengah ekenomi rakyat lemah saat ini, keputusan naikkan BBM berbahaya," pungkas Muslim.