Dianggap Gagal Perangi Korupsi RI, Rizal Ramli Minta Jokowi Mundur

Jakarta, law-justice.co - Ekonom senior Rizal Ramli kembali menyoroti kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rizal Ramli mengkritik kinerja Jokowi selama menjabat sebagai presiden.

Baca juga : Pembentukan Presidential Club, PDIP: Basa-basi Gimik Politik Prabowo

Hal tersebut terlihat dalam video yang diunggah di kanal Youtube Refly Harun.

Rizal Ramli mengatakan, selama dipimpin Jokowi, demokrasi di Indonesia semakin memburuk.

Baca juga : Singgung Sebaran Dokter Tak Merata, Jokowi: 59 Persen di Pulau Jawa

"Dia bukan mengembangkan demokrasi, malah demokrasi jalan mundur. Kita dulu dari muda kan pro demokrasi, dia bikin demokrasi mundur. Kembali lagi KKN, kembali lagi semangat otoriter," kata Rizal Ramli, dikutip dari Suara, Rabu (23/2/2022).

Lebih lanjut, Rizal Ramli juga menyoroti permasalahan korupsi di Indonesia.

Baca juga : Soal Polemik Wacana Presidential Club yang Diinginkan Prabowo

Menurutnya, Jokowi gagal memerangi korupsi di Indonesia.

"Kebijakan ekonominya, terutama pajak selalu memberatkan yang menengah ke bawah. Pendidikan mau dipajakin, PPN buat pedagang kecil, tapi buat yang kaya, oligarki dimudahkan semua. Royalti batu bara dinolin, pengusaha dikasih bebas pajak 20 tahun. Jadi nggak ada keberpihakan sama sekali, ya pasti gagal mensejahterakan rakyat," bebernya.

Rizal Ramli kemudian meminta agar Jokowi bisa menyadari kepemimpinannya telah menyusahkan rakyat.

Iapun kemudian memberikan saran agar Jokowi mundur dari jabatannya.

"Jadi lebih baik mundur diri, supaya baik-baik kok, kita akan terima kasih, mungkin nggak ada tuntutan siapa diadili siapa," tandasnya.

Selain itu, Rizal Ramli membandingan dengan Soeharto dan Gus Dur.

Ia menilai Jokowi tak sekuat keduanya, sehingga apabila jatuh dari kekuasaan akan sangat menyakitkan.

"Mas Jokowi wes, cukup sudah, enough is enough, jangan bikin rakyat lebih susah (sengsara) lagi," ujarnya.