Sebut Ahok Sebagai Sahabat, Megawati `Kirim Sinyal` ke KPK?

Jakarta, law-justice.co - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menganggap Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sedang memberikan sinyal kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tidak "menyentuh" Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Hal itu disampaikannya menanggapi pidato Megawati beberapa waktu lalu yang menyebut Ahok sebagai sahabatnya.

Baca juga : KPK Masukkan Eks Kadis PUPR Papua ke Lapas Sukamiskin

"Bisa jadi demikian, publik berpikir dengan adanya pernyataan Megawati seakan memberi sinyal kepada KPK bahwa Ahok menjadi bagian dari teman dekatnya, sehingga jangan sampai dilakukan pengungkapan terhadap kasus-kasus yang melibatkannya," ujar Saiful seperti melansir rmol.id.

Jika hal tersebut benar, kata Saiful, maka ucapan Megawati itu merupakan bagian jual pengaruh agar jangan sampai menyentuh Ahok.

Baca juga : Bahlil : Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun

"Selain itu, mengapa pernyataan tersebut dinyatakan oleh Mega pada saat Ahok dilaporkan kepada KPK? Apakah ada ketakutan bahwa Ahok akan diungkap dugaan korupsinya?" tegas Saiful.

Namun demikian, Saiful berpandangan publik tentu berharap agar KPK tidak takut dengan "sinyal" Megawati, dan terus ungkap laporan dugaan korupsi yang menjerat Komisaris Utama PT Pertamina itu.

Baca juga : Ini Isi Pertemuan Jokowi dengan PM Singapura Lee Hsien Loong

"Kalau tidak terlibat saya kira tidak perlu ada yang ditakuti. Untuk itu publik berharap kalau memang terindikasi terlibat, saya kira harus diungkap secara transparan," demikian Saiful.