Elite Demokrat Beri Sindiran Keras ke Ahok: Orang Ini Gede Bacot

Jakarta, law-justice.co - Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat Abdullah Rasyid mengatakan, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok gede bacot.

Pernyataan itu disampaikannnya saat menanggapi seorang netizen yang mengatakan bahwa Ahok berlagak bisa membereskan Pertamina dalam 7 bulan, namun gagal di Twitter.

Baca juga : Kata AHY soal NasDem dan PKB Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

“Orang ini gede bacot dan taik,” kata Rasyid melalui akun Twitter-nya, Minggu (28//11/2021).

Selain itu, netizen yang ia tanggapi juga menyoroti soal Ahok yang meminta UU Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) direvisi.

Baca juga : Politisi Demokrat Ajak Seluruh Pihak Bersatu Membangun Bangsa

Ia mengatakan bahwa setelah gagal membereskan Pertamina, Ahok kini malah menyerang lembaga negara dan minta UU BPK Direvisi.

“Omongan aja gede, mantan napi Basuki BTP balaga bisa beresin amburadulnya pertamina dalam 7 bulan, malah merugi dan tambah sengkarut,” tulis netizen dengan nama akun @demokrasibodong itu.

Baca juga : RUU Perampasan Aset Molor, Legislator Demokrat ini Colek Puan

“Ketauan GAGAL, malah nyerang lembaga negara & minta Undang-Undang BPK Direvisi, ada APATanda tanya tanda seru. Taiik.. taikk,” tambahnya.

Bersama cuitan tersebut, netizen itu juga melampirkan berita soal Ahok minta UU BPK direvisi dan sebuah video pernyataan Ahok.

Mengutip Terkini.id, narasi bahwa Ahok pernah mengatakan akan membereskan Pertamina dalam 7 bulan adalah sebuah disinformasi.

Potongan video Ahok yang diunggah netizen itu juga pernah digunakan untuk menyebar disinformasi bahwa Ahok akan membubarkan Pertamina jika tak untung dalam 7 bulan.

Adapun dalam potongan video itu, Ahok berkata, “Enggak ada lagi cerita APBN setor duit buat BUMN. Yang ada BUMN mesti setor duit kepada APBN, dong. Masa tiap tahun mesti disuntik? Yang enggak beres, ya dibubarin atau digabung.”

Pewawancara lalu bertanya, “Anda optimistis ini bisa jalan ini?”

Ahok pun menanggapi, “Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan, kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang.”

Potongan percapan inilah yang sempat viral dan diberi judul “Viral! Sesumbar Ahok: 7 Bulan Gak Untung Gua Bubarin, Ehh Sekarang Tekor 11 Triliun.”

Namun, Berdasarkan pemeriksaan Cek Fakta Tempo, klaim bahwa Ahok bakal bubarkan Pertamina jika 7 bulan tak untung adalah narasi menyesatkan.

Dalam video utuhnya, diketahui bahwa konteks pernyataan Ahok adalah soal program yang sedang ia jalankan di Pertamina, yakni e-procurement.

Ahok meyakini bahwa efek program itu akan terlihat dalam tujuh bulan ke depan.

Kata-kata “tujuh bulan” juga tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi. Terkait pembubaran pun, Ahok tidak secara spesifik merujuk pada Pertamina.

Konteksnya adalah soal BUMN, di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain.