Makin Panas! China-Taiwan Klaim Siap Perang

law-justice.co - Pekan lalu China mengerahkan 150 jet tempurnya melintasi wilayah udara Taiwan. Peristiwa itu menunjukkan China meningkatkan aktivitas militernya terhadap Taiwan.

Selama dua tahun terakhir Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), nama resmi militer China meningkatkan aktivitas mereka di kawasan dekat wilayah udara Taiwan dan kerap menggelar latihan militer di daerah perairan dekat Taiwan.

Baca juga : Kapolres Jaksel Pecat 6 Anggotanya yang Terlibat Narkoba dan Desersi

Bahkan, selama dua pekan, China mengirim 129 pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ). Jenis pesawat tempur yang melintas adalah 26 jet tempur J-16, 10 jet tempur Su-30, dua pesawat Y-8, dan satu pesawat KJ-500.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan, pihaknya siap berperang dengan China. Bahkan, mereka juga meminta bantuan Australia untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan intelijen di tengah peningkatan provokasi militer China.

Baca juga : Eks Bupati Kuansing Dipenjara Terkait Korupsi Bangun Hotel Rp 22 M

"Jika China memulai perang melawan Taiwan, kami akan melawan hingga akhir. Itu komitmen kami. Saya yakin China akan menyerang Taiwan, saya pikir mereka juga akan menderita," katanya mengutip ABC.

Menurut Wu, Australia juga sedang gencar menyusun strategi untuk membendung pengaruh China di kawasan. Australia sebelumnya telah menjalin kerja sama AUKUS dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Baca juga : Saat Elit Partai Ogah Beroposisi, Sibuk Koalisi Cari Apa?

Dengan perjanjian AUKUS, Australia disebut akan membangun kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi dari AS dan Inggris. Perjanjian ini dianggap sebagai cara Australia, Inggris, dan AS bekerja sama melawan pengaruh China.

Sementara Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng memberikan sinyal mengenai "invasi" China ke pulau itu dalam waktu-waktu mendatang.

Dilansir South China Morning Post, Chiu menyebut bahwa ini merupakan salah satu titik terburuk dari hubungan antara Taipei dengan Beijing. Dalam empat hari , China telah mengirimkan kurang lebih 148 pesawat tempur ke wilayah itu.

"Ini adalah situasi terberat yang pernah saya lihat dalam lebih dari 40 tahun kehidupan militer saya," kata Chiu dalam sesi legislatif, Rabu (6/10/2021).