Menuju 5G, Jokowi Wanti-wanti Ekspansi Ideologi Transnasional Radikal

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pesatnya perkembangan ideologi transnasional radikal di tengah perkembangan teknologi.

Bahkan, melalui bantuan teknologi 5G, ideologi transnasional radikal bisa menjangkau pelosok Indonesia.

Baca juga : Ucapan Rocky Gerung Diputus PN Jaksel Tak Hina Jokowi

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni.

"Ketika konektivitas 5G melanda dunia maka interaksi antar dunia juga akan semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideologi-ideologi transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, dan ke seluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu," ujarnya melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/6).

Baca juga : Pengamat Asing Sebut Prabowo Bakal Teruskan Model Ekonomi Jokowi

Menurutnya, kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.

Oleh sebab itu, ia mengimbau semua lapisan masyarakat untuk memanfaatkan momentum peringatan Hari Lahir Pancasila ini untuk memperkokoh nilai-nilai Pancasila.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

"Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini," ujarnya.

Untuk itu, Ia menyebut diperlukan cara-cara di luar kebiasaan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila guna menghadapi rivalitas dan kompetisi dengan ideologi transnasional tersebut. Caranya, yakni dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Pancasila, lanjut Jokowi, harus menjadi fondasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga perkembangan ideologi transnasional bisa diantisipasi.

"Menghadapi semua ini, perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Diperlukan cara-cara baru yang luar biasa memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0," tuturnya.