Muncul Klaster Covid-19 di Kampung Jokowi, Gibran Mengaku Kecolongan

Jakarta, law-justice.co - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku dirinya kecolongan atas kemunculan klaster baru Covid-19 di RT 6 RW 7 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari.

Pasalnya, klaster di kawasan tersebut berada tak jauh dari rumahnya.

Baca juga : PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran Berharap Kursi Menteri

"Saya mohon maaf kemarin kecolongan yang di [Kelurahan] Sumber. Semoga tidak terulang lagi," tutur Gibran, Selasa (18/5).

Klaster perumahan tersebut diduga muncul karena warga di RT 6 RW 7 menggelar acara buka bersama. Akibatnya 20 warga terkonfirmasi positif Covid-19 setelah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo melakukan testing secara menyeluruh.

Baca juga : Ini Respons Istri Tersangka Pembunuhan Kasus Mayat Dalam Koper

Menanggapi hal tersebut, Gibran menyayangkan sikap warga yang nekat mengadakan buka bersama di tengah pandemi Covid-19. Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kata dia telah melarang warga mengadakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan selama bulan Ramadan.

"Makanya dari awal saya menyarankan yang namanya silaturahmi, halal bi halal, ditahan dulu. Halal bi halal secara online dulu," kata Gibran mengingatkan.

Baca juga : Dicap Murtad,Zulhas Sindir Parpol yang Ingin Gabung Koalisi Prabowo

Klaster perumahan tersebut terjadi di Kelurahan Sumber yang juga tempat tinggal Gibran dan bapaknya, Presiden Joko Widodo. Meski berdekatan dengan kediamannya, Gibran bersyukur tak ada anggota keluarganya yang tertular dari klaster RT 6 RW 7 tersebut.

"Tidak ada. Ya agak dekat [dari rumah]. Tapi nggak ada saudara di situ," katanya.

Putra Presiden Joko Widodo itu juga mengimbau agar warga Solo secara umum tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan sebagian warga di Kelurahan Sumber. Apalagi secara historis, kasus Covid-19 cenderung meningkat usai libur panjang.

Klaster keluarga ditengarai menjadi penyumbang terbesar peningkatan Covid-19 usai liburan.

"Seperti yang kami utarakan, kita terus waspada. Yang paling diwaspadai klaster keluarga. Piknik halal bihalal ke tempat saudara harus kita perhatikan juga," tutur Gibran.