Kisah Pilu Kasus Covid-19 di India, Jenazah Sampai Dimakan Anjing Liar

law-justice.co - Melonjaknya kasus baru hingga korban meninggal akibat Covid-19 di India jadi perbincangan dunia beberapa hari terakhir. Kisah pilu dari negeri berpenduduk miliaran jiwa ini pun hadir, seperti jenazah dimakan anjing liar saat sedang antri untuk dikremasi.

Hal itu seperti dialmi oleh sebuah keluarga korban Covid asal Hindon, India, ini. Salah satu anggota keluarganya meninggal karena Covid-19 beberapa hari lalu.

Baca juga : Anies Ungkap Jumlah Jenazah yang Dimakamkan dengan Protap Covid Sehari

Diberitakan oleh The Hindu, almarhum dipekerjakan sebagai petugas di pengadilan hakim Distrik Ghaziabad dan dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis pekan lalu. Setelah mengalami masalah pernapasan, dia dirawat di rumah sakit sipil.

Salah seorang koleganya mengatakan pasien sedang dalam perawatan dan kondisinya semakin memburuk. Dia pun segera dirujuk ke Santosh Medical College pada Sabtu (24/4) malam. Setelah dirawat, kondisinya lebih baik, dengan oksigennya mencapai 80 dari yang semula hanya 40.

Baca juga : Astaga! Jenazah Covid-19 di Surabaya Antre 20 Jam untuk Dimakamkan

Berita ini membuat lega keluarga. Namun, pada tengah malam, kadar oksigennya kembali turun menjadi 30. Pada jam 1 pagi di hari Minggu, dia menderita serangan jantung dan dokter menyatakan dia meninggal.

Rumah sakit menyerahkan jenazah kepada keluarga sesuai dengan protokol Covid-19 dengan membungkusnya dalam kotak APD dan dibungkus plastik.

Baca juga : Ini Alasan MUI Perbolehkan Pemakaman Massal Jenazah Pasien Covid-19

Di krematorium, keluarga harus menunggu antrian panjang untuk mendaftar. Keluarga tiba pukul 8 pagi di Krematorium Hindon, dan mendapat kabar bahwa mereka baru bisa mendapat `token` pada jam 10 pagi.

Itu hanya menunggu pendaftarannya, bukan menunggu untuk antrian kremasi. Keluarga pasien yang meninggal terpaksa harus melalui panjangnya saat-saat yang melelahkan di krematorium dengan antrian yang bisa mencapai 24 jam.

Dalam seharinya, rata-rata krematorium di beberapa kota di India melakukan kremasi 30-50 jenazah, sejak wabah Covid-19 menjadi tsunami bagi negara itu. Setiap lima menit ada satu orang yang meninggal.

Anggota keluarga meletakkan jenazah dalam deretan antrian panjang, lalu mereka pergi untuk berteduh karena teriknya matahari. Seorang staf krematorium mengabarkan bahwa giliran mereka adalah pukul 6 sore.

Sekitar pukul 2 siang, seorang pejalan kaki memberi tahu bahwa seekor anjing sedang menggerogoti jenazah yang sedang mengantri, bahkan hingga menggerogoti wajahnya. Mendengar itu, semua keluarga yang sedang berteduh, bergegas ke antrian, mencari tahu jenazah siapa yang dimaksud.

"Kami menemukan bahwa seekor anjing telah merobek perlengkapan APD tubuh jenazah anggota keluarga kami, dan memakan sebagian wajahnya. Kami sangat sedih, segera mengangkat masalah ini dengan staf administrasi distrik di Hindon. Karena sebab iu, akhirnya jenazah segera dikremasi pada pukul 15.30,” kata aanggota keluarga asal Hindon ini, yang memohon agar tidak disebutkan namanya.

Orang-orang di Hindon, terutama mereka yang berduka dalam antrian untuk kremasi, melancarkan protes dan menuntut intervensi segera dari aparat terkait. Pihak terkait berjanji akan memagari daerah tersebut untuk mencegah masuknya hewan liar.