Jokowi Seru Benci Produk Asing Cuma Gimmick Agar Terlihat Nasionalis!

law-justice.co - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyerukan agar membenci produk luar negeri dianggap hanya gimmick komunikasi agar terlihat nasionalis.

Hal itu disampaikan oleh analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menanggapi pernyataan Jokowi yang mengajak masyarakat untuk menggaungkan membenci produk-produk dari luar negeri.

Baca juga : Resmi Presiden Jokowi Teken UU Desa: Jabatan Kades Maksimal 16 Tahun

"Itu gimmick komunikasi Jokowi sambil membangun sentimen publik agar terlihat nasionalis," ujar Ubedilah seperti melansir rmol.id.

Ubedilah pun menilai, apa yang disampaikan Jokowi agar terlihat nasionalis merupakan jargon ideologi kuno dan sudah usang pada awal abad ke 20 yang dilakukan negara-negara yang baru merdeka dari kolonialisme.

Baca juga : Presiden Jokowi Bakal Nonton Indonesia vs Irak di Kamar: Yakin Menang

"Ketika dunia sudah makin modern seperti saat ini maka kebencian pada produk asing itu narasi aneh. Maaf itu logikanya mulai ngawur," pungkas Ubedilah.

Sebelumnya semua pihak khususnya Kementerian Perdagangan diminta oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar mengkampanyekan cinta produk Indonesia dan benci produk asing. Dia berharap, Kemendag ke depannya memiliki kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional Indonesia.

Baca juga : Jokowi Resmi Teken UU DKJ, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

"Misalnya, dengan mendukung Program Bangga Buatan Indonesia. Pusat perbelanjaan, mal di Jakarta sampai ke daerah, harus didorong untuk memberikan ruang bagi produk-produk Indonesia, khususnya UMKM," kata Presiden Jokowi saat memberikan sejumlah arahan saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional Kemendag Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Presiden Jokowi berpesan agar jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis justru diisi oleh merek dari luar negeri. Selain itu Jokowi juga meminta kampanyekan cinta produk Indonesia dan benci produk luar negeri penting dikumandangkan supaya masyarakat loyal terhadap hasil karya anak negeri.

"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri. Sehingga, betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali lagi untuk produk-produk Indonesia," ujarnya.

Menurut Presiden Jokowi, hal ini harus mulai digeser dimana UMKM digeser ke tempat yang lebih strategis. “Lokasi yang baik berikan ruang untuk brand lokal,” katanya.

Menurut Jokowi, penjenamaan (branding) harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri. Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 270 juta jiwa sudah seharusnya menjadi konsumen paling loyal untuk produk-produk dalam negeri.

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta agar perdagangan digital dikelola dengan baik. Di samping itu, pasar ekspor juga harus mendapatkan perhatian yang serius.