Intelijen Jerman Bongkar Kerjasama China-WHO Tutupi Bahaya Corona

Senin, 11/05/2020 14:03 WIB
Presiden China Xi Jinping dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom (kompas)

Presiden China Xi Jinping dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Sebuah laporan mengejutkan mengklaim bahwa Presiden China Xi Jinping, secara pribadi meminta Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom, untuk menutupi informasi mengenai bahaya virus Corona terhadap manusia pada bulan Januari lalu.

Tuduhan tersebut diterbitkan oeh media Jerman, Der Spiegel. Mereka menerbitkan kabar itu usai mengutip pernyataan Badan Intelijen Federal di Jerman, yang dikenal Bundesnachrichtendiennst (BND).

"Pada 21 Januari 2020, pemimpin China Xi Jinping meminta petinggi WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk menahan informasi tentang penularan dari manusia ke manusia dan menunda peringatan pandemi," demikian laporan BND, yang diterbitkan Der Spiegel.

Lebih lanjut, BND memperkirakan, kebijakan yang dilakukan China itu karena mereka telah kehilangan banyak waktu sekitar enam pekan untuk memerangi virus tersebut.

Namun, setelah berita itu tersebut tayang, WHO langsung membantahnya merilis sebuah pernyataan. Dalam pernyataan itu, WHO mengatakan bahwa tuduhan itu tidak mendasar.

"Tedros dan Presiden Xi tidak berbicara pada 21 Januari 2020 dan mereka tidak pernah berbicara melalui telepon. Laporan yang tidak akurat seperti itu mengalihkan perhatian dan mengurangi upaya WHO serta dunia untuk mengakhiri pandemi COVID-19," tulis pernyataan WHO.

"China mengonfirmasi penularan virus Corona dari manusia ke manusia pada 20 Januari 2020 (sebelum percakapan yang dituduhkan). WHO baru menyatakan secara terbuka pada 22 Januari setelah data yang dikumpulkan ... menunjukkan terjadinya penularan dari manusia ke manusia." (viva.co)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar