Meski Murah, Konsumen Ogah Gunakan Semen Asal China

Jakarta, law-justice.co - Produsen semen China yang terkenal murah tidak mendapatkan respon positif dari konsumen di Indonesia.

Sebut saja semen asal China seperti CONCH, Garuda hingga HIPPO.  Tak hanya itu, semen asal China juga tidak menarik minat bagi pedagang.

Dikutip dari situs CNBC Indonesia, Budi, pemilik Toko Bangunan Trubus 2 di kawasan Jalan Hankam, Jatiwarna bercerita alasannya tidak mau menjual produk semen asal China. Kata dia, para konsumen memang lebih banyak percaya pada produk semen pemain lama macam Tiga Roda dan lainnya meski harganya lebih mahal.

Dia juga mengaku distributor produk semen China bermasalah, soal konsistensi harga dan pengiriman barang. Ia pernah memang mendapatkan harga semen China Rp30 ribu per sak (ukuran 40kg) saat pengiriman pertama lancar, tapi pengiriman kedua bermasalah.

"Pesanan kedua tak dikirim alasan tak dapat angkutan, alasan berikutnya harga sudah naik," kata Budi.

Mengenai kualitas, ia bilang semen CONCH, Garuda, HIPPO, dalam dunia bisnis, masuk kategori semen "Level 3". Menurut Budi kualitasnya biasa saja, tak bisa setara dengan produk semen pemain lama macam Tiga Roda dan Holcim.

"Kita tak pakai semen CONCH, HiPPO, Garuda. Kita pakai semen murahnya Rajawali (Tiga Roda) dan semen China merek Semen Jakarta," katanya

Di pasaran, produk semen merek China ini harganya sangat bersaing, bahkan pemasaran mereka cukup agresif sampai di lapak online. Semen HIPPO misalnya, untuk ukuran 50 Kg hanya dijual Rp47 ribu, dan ukuran 40 kh hanya Rp37 ribuan. Semen Garuda dibanderol dengan harga Rp44.800 untuk ukuran 50 kg, sedangkan 40 kg hanya Rp35.900.

Bahkan semen CONCH ukuran 40 Kg di toko Bukalapak ada yang dijual hanya Rp34.300 per sak, dan ukuran 50 Kg dipatok Rp42.900 per sak oleh pelapak di Jakarta, harga ini memang belum termasuk ongkos turun barang tapi relatif sangat murah.

Di pelapak yang sama, harga semen lokal macam Tiga Roda ukuran 40 Kg dijual sampai Rp39.800 per sak, bahkan di penjual lainnya yang sama-sama area Jakarta, menjual sampai Rp48 ribu per sak padahal pabriknya dekat dengan Jakarta.