Menepis Mitos Daging Putih Lebih Sehat dari Daging Merah

Kamis, 06/06/2019 15:45 WIB
Daging merah dan daging putih sama-sama memiliki efek terhadap tingkat kolesterol (foto: Berkeley Wellness)

Daging merah dan daging putih sama-sama memiliki efek terhadap tingkat kolesterol (foto: Berkeley Wellness)

Jakarta, law-justice.co - Selama ini orang beranggapan daging putih lebih aman dikonsumsi ketimbang daging merah, terutama terkait efeknya terhadap tingkat kolesterol. Studi terkini menunjukkan baik daging putih, misalnya daging unggas, maupun daging yang berwarna kemerahan seperti daging sapi, domba, kambing, atau kuda, memiliki efek yang sama terhadap tingkat kolesterol.

Meski demikian studi yang dilakukan Universitas California di San Fransisco, Amerika Serikat (AS) ini tetap menganggap daging putih masih lebih baik atau relatif kurang berbahaya bagi kesehatan jantung. Para peneliti menduga ada efek samping daging merah yang berkontribusi terhadap penyakit jantung, meski anggapan ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

Sementara itu protein non-daging seperti, sayuran, susu dan kacang-kacangan, menunjukkan manfaat terbaik bagi kolesterol, demikian menurut studi terbaru yang dirilis Selasa (4/6) di the American Journal of Clinical Nutrition, seperti dilansir dari CNN.

Maria Romo-Palafox, ahli diet sekaligus peneliti di Rudd Centre for Food Policy and obesity, Universitas Connecticut, menyebut temuan tersebut sebagai studi yang terencana dengan sangat baik. Meski dirinya tidak terlibat dalam penelitian ini, menurutnya metode yang digunakan dalam penelitian yang melibatkan sejumlah partisipan dan mereka diberi makanan secara teratur, membuat studi ini “terkendali dengan baik.” 

 

Mengkonsumsi tempe terbukti lebih sehat (Foto: Healthyhubb)

“Jika Anda punya masalah dengan kolesterol atau Anda memiliki anggota keluarga yang memiliki sejarah masalah kolesterol dan sakit jantung, maka yang terbaik adalah kurangi mengkonsumsi daging putih dan merah,” kata Maria Romo. Dia menganjurkan agar mengganti makanan tersebut dengan “kacang-kacangan atau makanan berprotein lebih tinggi seperti biji gandum, produk kedelai seperti tahu dan tempe.”

“Temuan demi temuan menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan nabati terbukti lebih sehat dan berdampak lebih kecil bagi lingkungan,” imbuhnya. Hingga kini para ilmuwan masih belum tahu persis mengapa protein nabati bagus sebagai sumber makanan pelindung jantung. Tetapi mereka yakin bahwa “vitamin dan mineral lain yang menyertai produk nabati” – dan bukan protein nabati itu sendiri – terbukti lebih bermanfaat bagi sistem kardiovaskular kita,” kata Maria Romo.

Menurutnya, kita tidak perlu melihat hasil studi ini sebagai sebuah perkara hitam-putih. Daging, apakah itu merah atau putih, tidak perlu dihapus dari program diet setiap orang. Para ahli gizi yakin bahwa setiap individu itu unik dalam kebutuhan nutrisinya.

“Pesan intinya adalah kita tidak perlu secara ketat menolak mengkonsumsi daging merah,” katanya. “Pastikan saja Anda memilih daging tanpa lemak. Tapi, jika Anda bisa melalui hari Senin tanpa makan daging, mengapa tidak? Setidaknya itu akan membantu Anda menyeimbangkan resiko.”

(Rin Hindryati\Rin Hindryati)

Share:




Berita Terkait

Komentar