Akhirnya Bentuk Tim, WHO Investigasi Asal Virus Corona di Kota Wuhan

Jakarta, law-justice.co - Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya membentuk tim untuk menginvestigasi asal virus Corona di Kota Wuhan, China pada Desember 2019. Tim ini terdiri dari 10 ilmuwan internasional.

WHO dan Presiden Ameriksa Serikat Donald Trump sempat berselisih soal asal dari virus Corona itu sendiri. Trump menuding virus tersebut diciptakan oleh China, dan WHO dituding melindungi China.

Baca juga : Curah Hujan Tinggi, Kereta Cepat Whoosh Alami Keterlambatan

Rencana investigasi yang dimulai bulan depan ini pun sempat ditentang oleh Beijing. Beijing enggan menyetujui penyelidikan independen dan butuh waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi agar WHO diizinkan mengakses kota itu.

Virus corona diperkirakan berasal dari sebuah pasar hewan di Wuhan. Namun, pencarian asal muasal virus ini telah memicu ketegangan, terutama antara China dengan Amerika Serikat (AS).

Baca juga : Penjelasan KCIC soal Heboh Gerbong Kereta Cepat Whoosh Bocor

Seorang pakar biologi yang tergabung dalam tim yang akan mendatangi Wuhan berkata pada kantor berita Associated Press, bahwa WHO tidak mencari-cari kesalahan, namun berupaya untuk mencegah wabah di masa mendatang.

"Ini benar-benar bukan tentang menemukan negara yang bersalah," ujar Fabian Leendertz dari Institut Robert Koch di Jerman.

Baca juga : Indonesia Ternyata Belum Memiliki Aturan Kereta Cepat

"Penyelidikan ini berusaha untuk memahami apa yang terjadi dan melihat, berdasar data yang didapat, apa yang bisa kita coba lakukan untuk mengurangi risiko di masa depan."

Dr Leendertz berkata bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu kapan virus corona mulai menyebar dan apakah virus itu memang benar-benar berasal dari Wuhan. Misi penyelidikan ini diharapkan akan selesai dalam empat hingga lima minggu, kata Leendertz.

Di mana dan kapan virus itu pertama kali terdeteksi?
Pada hari-hari awal pandemi, virus itu dilacak ke "pasar basah" di Wuhan, Provinsi Hubei, dan diduga di sinilah virus itu ditularkan dari hewan ke manusia.

Namun para pakar kini meyakini bahwa virus itu kemungkinan semakin berkembang di sana. Penelitian menunjukkan bahwa virus corona yang mampu menginfeksi manusia mungkin telah beredar tanpa terdeteksi pada kelelawar selama beberapa dekade.

Desember lalu, Li Wen Liang, seorang dokter di rumah sakit pusat Wuhan, mencoba memperingatkan koleganya tentang kemungkinan wabah virus baru, namun dia diperintahkan polisi untuk "berhenti memberikan pernyataan keliru". Dia bahkan diselidiki karena "menyebarkan rumor".

Dr Li meninggal dunia pada Februari setelah terpapar virus ketika merawat pasien di kota itu. Pada April, kecurigaan dan tudingan muncul bahwa virus itu mungkin berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Surat kawat Departemen Luar Negeri AS menunjukkan bahwa pejabat kedutaan khawatir tentang keamanan hayati di sana.

Direktur badan intelijen nasional AS kala itu mengatakan bahwa walau virus bukan buatan manusia atau hasil rekayasa genetika, para pejabat sedang menyelidiki apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan atau melalui kecelakaan di laboratorium.