Polisi: Mahasiswa Tewas Demo Omnibus Law di Lampung Hoaks

Jakarta, law-justice.co - Ribuan mahasiswa dari berbagai unsur melakukan aksi demo menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di depan kantor DPRD Provinsi Lampung, pada Rabu (7/10/2020). Aksi itu diwarnai bentrokan antara pendemo dan aparat kepolisian.

Belakangan muncul isu, ada mahasiswa menjadi korban. Polda Lampung membantah kabar korban meninggal tersebut.

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

"Ada informasi-informasi hoaks yang mengatakan bahwa ada seseorang meninggal dunia dan sebagainya itu tidak benar," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad di Bandarlampung, dikutip dari Viva.co.id, Kamis (7/10/2020).

Pandra berharap kepada seluruh lapisan masyarakat di mana pun berada dapat menenangkan situasi yang ada saat ini dan jangan sampai memberikan informasi yang dapat memengaruhi kondisi keamanan.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

"Mari kita jaga iklim kondusif seperti yang kita harapkan," katanya.

Pandra pun meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan menelan mentah-mentah informasi atau berita yang sifat hoaks, apalagi dengan menyebarluaskannya.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

"Jadi, tolong kepada teman-teman sekalian dalam menghadapi permasalahan ini harus dengan hati yang tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan berita tidak benar," jelasnya.

Ia pun menegaskan kembali, pada aksi massa yang berakhir ricuh tersebut terdapat 26 korban luka-luka akibat terkena gas air mata dan terinjak-injak saat pengunjuk rasa terpecah belah.

"Jadi, dari 26 orang yang luka-luka tersebut tersisa enam orang yang masih dilakukan perawatan di tiga rumah sakit di Kota Bandarlampung, yakni RS Bhayangkara, A. Dadi Tjocrodipo, dan RS Bumi Waras," ungkapnya.

Sebelumnya, massa aksi gabungan dari mahasiswa dari berbagai universitas, buruh, dan pemuda di Lampung yang menolak UU Cipta Kerja di halaman kantor DPRD setempat berkesudahan dengan kericuhan, Rabu sore.