Jakarta, law-justice.co - Facebook menawarkan uang bagi pengguna media sosial yang mau mematikan akun selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu lamanya akun dinonaktifkan yakni satu hingga enam pekan.
Melansir dari Viva.co.id, tawaran ini berlaku sebelum akhir September.
Raksasa media sosial ini menawarkan pengguna Facebook dan Instagram untuk menonaktifkan akunnya. Nantinya, perusahaan itu akan memberikan uang hingga US$120 atau Rp1,7 jutaan bagi mereka yang mau melakukan permintaan tersebut.
Sejumlah pengguna Amerika Serikat telah menerima notifikasi itu. Pemberitahuan dari perusahaan juga menyebutkan, berapa jumlah uang yang ingin diterima oleh masing-masing pengguna.
Jumlah uang itu bervariatif, mulai dari US$10, US$15, dan US$20 satu pekan untuk satu pengguna. Sebagai informasi, menonaktifkan akun berbeda dengan menghapusnya. Nanti jika sudah selesai, pengguna bisa mendapatkan akunnya sama seperti sebelumnya.
Facebook mengonfirmasi inisiatif itu. Juru bicara perusahaan, Liz Bourgeois dalam cuitan mengatakan jika pihaknya siap memberikan kompensasi bagi mereka yang mau melakukan.
Nampaknya, inisiatif ini dilakukan Facebook dalam rangka menyambut pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 pada 4 November mendatang. Eksperimen ini dilakukan, untuk memeriksa peran yang dimainkan media sosial dalam pemilu.
Sepertinya, Facebook ingin mengetahui apakah ada perbedaan pendapat bagi mereka yang terus menggunakan Facebook dan Instagram serta pemilih yang tidak.