Ekonom Senior Tak Yakin Ekonomi Indonesia Masuk 5 Besar Tahun 2025

Jakarta, law-justice.co - Lembaga Internasional memprediksi Indonesia bakal masuk dalam lima besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2025. Namun, hal itu dibantah oleh ekonom senior Faisal Basri.

"Tiba-tiba Indonesia disebutkan nomor lima, padahal sekarang Indonesia nomor 16.
Bagaimana mungkin mau nyusul Inggris, Jerman? Tidak mungkin," kata Faisal seperti dikutip dari tempo, Kamis (3/9/2020).

Baca juga : Faisal Ungkap 3 Menteri Paling Vulgar Politisasi Bansos di Sidang MK

Dalam laporan itu, pada 2025 disebutkan posisi pertama ekonomi dunia ditempati oleh Cina, berikutnya Amerika Serikat, India, Jepang, dan kelima Indonesia. Sementara Indonesia, menurut dia, tidak mungkin dalam lima tahun mendatang Indonesia melewati Prancis, Jerman, Inggris, dan Italia.

"Namun, setelah saya telaah, kalau diukur dari PDB per Purchasing Power Parity (PPP), hal itu mungkin. Jadi PDB yang disesuaikan dengan daya beli, kalau USS 1 di Indonesia lebih berharga daripada di AS, kalau sudah di-adjust dengan daya beli Indonesia sekarang nomor tujuh," ujarnya.

Baca juga : Faisal Basri Sebut Bansos Jadi Politik Gentong Babi di Pilpres 2024

Indonesia bisa pada posisi lima tersebut dalam ukuran GDP per PPP, namun kata dia, syaratnya Jerman Jerman jalan di tempat dan Indonesia maju. "Tapi susah juga," kata Faisal Basri.

Namun begitu, menurut Faisal, peringkat tersebut tidak terlalu penting. Jauh lebih penting, menurut dia, adalah besar kue perekonomian dibagi jumlah penduduk. "Kalau kue dibagi jumlah penduduk, masih 118 GDP per kapita. Sedangkan GDP per PPP kita 109."

Baca juga : Faisal Basri: Beras Kurangnya 600 Ribu Ton, Tapi Impornya 3 Juta Ton

Dia juga mengatakan Gross National Income per kapita di tahun 2019 sebesar US$ 4.050, naik dari tahun sebelumnya sebesar 3.840. Hal itu membuat Indonesia naik kelas dari negara berpendapatan menengah bawah, menjadi ke menengah atas.

Sebelumnya, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional atau IMF meramal Indonesia akan menempati posisi kelima negara yang memiliki produk domestik bruto (PDB) terbesar pada 2024. Artinya negara-negara Asia bakal menggeser posisi yang sebelumnya ditempati oleh negara di kawasan Eropa.

Mengacu pada data World Economic Forum (WEF), perekonomian Cina telah berlari sejak dua dekade silam. Pada 1992, ekonomi Cina hanya menempati posisi 10 negara dengan PDB terbesar di dunia.

Negeri Tirai Bambu tersebut melonjak ke peringkat tiga pada 2008, di bawah Amerika Serikat dan Jepang. Bank Dunia dan IMF lantas memprediksi Cina bakal menduduki peringkat pertama empat tahun mendatang serta menggeser posisi Amerika Serikat.

Sementara itu, India dan Indonesia diprediksi bakal melesat ke peringkat 3 dan 5 negara dengan PDB terbesar dunia pada 2024. Jepang, sebagai runner up pad 1992 dan 2008, bakal turun ke peringkat 4. Peringkat Rusia juga bakal naik dari posisi 9 ke 6 pada 2024.