Sekjen MUI: Kalau Indonesia Diprediksi Hancur 2030, Ya Karena RUU HIP!

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyebut draf Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) bermuatan sekuler dan ateistis yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Oleh karenanya kata dia, jika RUU ini tetap dibahas hingga disahkan, itu akan menyebabkan kehancuran bagi bangsa Indonesia.

Baca juga : Saksi : Dirjen Kementan Patungan Rp 500 Juta Belikan Anak SYL Mobil

"Kalau ada prediksi dari para pakar, Indonesia akan hancur lebur pada tahun 2030, salah satu penyebabnya adalah RUU Haluan Ideologi Pancasila ini," ujarnya dalam acara halalbihalal virtual MUI dengan Wakil Presiden RI Ma`ruf Amin, Jumat malam.

Kata dia, selain tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, RUU ini juga meresahkan umat Islam sebagai pemeluk agama mayoritas di negeri ini.

Baca juga : Bekas Anak Buah: Kementan Keluarkan Rp3 Juta/Hari untuk Makan SYL

Karena RUU ini memberikan peluang bangkitnya paham komunis PKI dan membangkitkan trauma umat Islam atas sejarah pilu puluhan tahun silam.

Oleh karenanya dia mendesak Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang juga Ketua Umum non-aktif MUI, untuk mengingatkan jajaran Pemerintah dan DPR terkait ancaman bahaya jika Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) disahkan.

Baca juga : KPK Masukkan Eks Kadis PUPR Papua ke Lapas Sukamiskin

“Jadi saya wanti-wanti betul kepada kita semuanya, dan saya sampaikan kepada Bapak Wapres, tolong Pemerintah diingatkan, dan tolong DPR diingatkan karena rakyat, terutama umat Islam, sudah resah dan sudah gelisah. Bila kegelisahan dan keresahan mereka tidak bisa kita kendalikan, maka dia bisa menjadi bencana dan malapetaka bagi negeri ini,” tegasnya.

Mengutip pernyataan Wapres Ma’ruf terkait konsep khilafah yang akan tertolak karena sudah ada Pancasila sebagai kesepakatan bangsa atau darul mitsaq, dia mengatakan umat Islam di Indonesia hingga saat ini menjunjung tinggi kesepakatan itu.

"Saya ingat kata Kiai Ma`ruf Amin bahwa kita tidak anti terhadap konsep kekhalifahan, kita tidak anti terhadap konsep kesultanan, karena itu memang ada di dalam sejarah Islam. Akan tetapi, karena bangsa ini sudah sepakat dan kita sudah terikat dengan janji untuk membentuk NKRI yang berdasarkan Pancasila, ya, kita harus konsekuen dengan itu," ucapnya.

Namun, dia mengkhawatirkan jika kesepakatan Pancasila itu diingkari oleh pihak-pihak tertentu, yang salah satunya lewat RUU HIP.

“Terus terang saja, saya khawatir. Kalau seandainya RUU HIP ini lolos dan muatannya adalah seperti yang ada (di draf) hari ini, maka yang saya takutkan adalah umat Islam berlepas diri dari kesepakatan yang sudah ada sebelumnya, karena ada pihak-pihak yang mengingkari kesepakatan itu,” ujarnya.