Ikatan Dokter Anak Desak Pemerintah Tutup Sekolah Hingga Akhir Tahun!

Jakarta, law-justice.co - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendesak pemerintah untuk tetap menutup sekolah minimal hingga akhir tahun 2020.

Pasalnya menurut Ketua Umum IDAI, Dr Aman B Pulungan, jumlah anak terpapar positif Covid-19 berjumlah 584 anak dan 14 anak meninggal dunia. Sedangkan jumlah PDP anak sebanyak 3.324 anak dan 129 anak PDP meninggal dunia.

Baca juga : IDAI Berpendapat Kasus Gagal Ginjal Akut Adalah Kejahatan Kemanusiaan

Kata dia, hal itu berdasarkan hasil pelaksanaan deteksi kasus pada anak secara mandiri hingga 18 Mei 2020.

"Artinya, anak di Indonesia yang terinfeksi dan meninggal (karena Corona) dibanding negara lain masih cukup tinggi. Kami sebagai dokter anak penting untuk memperhatikan hak anak untuk hidup dan sehat, ini harus kita lindungi, ini kita amati terus datanya," katanya seperti melansir vivanews.com, Minggu, 31 Mei 2020.

Baca juga : IDAI Minta Kemenkes Hindari Penggunaan Paracetamol Cair untuk Anak

Kata dia, berdasarkan data tersebut, pihaknya menilai, bahwa rencana pembukaan sekolah di tengah angka penularan dan kematian anak akibat corona tinggi sangat berisiko terhadap anak.

Meski belum ada keputusan resmi dari pemerintah soal kapan pembukaan sekolah dilakukan, menurut dia sudah banyak anggota IDAI di daerah yang dimintai pertimbangan oleh pemerintah daerah, bupati/wali kota, terkait rencana pembukaan sekolah di daerah.

"Kami sangat khawatir dengan kondisi saat ini untuk kita coba-coba. Karena setiap anak semua berisiko, tidak ada anak umur segini lebih tinggi, tidak, risikonya (penularan) adalah dia sering keluar atau orang tua pulang bawa virus ini," ucapnya.

Dia menambahkan, pihaknya mengimbau sekolah-sekolah tetap menerapkan bentuk pembelajaran jarak jauh atau online kepada siswa dengan melibatkan guru dan orang tua, mengingat sulitnya pengendalian penyebaran virus apabila dalam bentuk kerumunan.

Dia berharap, semua pihak, baik sekolah, guru maupun orang tua bisa bekerjasama dan memahami kondisi yang sulit ini. Sembari menjaga anak-anak tetap di rumah dengan pola hidup sehat dan melengkapi semua tahapan imunisasi anak secara terus-menerus di tengah pandemi Covid-19.