Permintaan Presiden Iran: Jangan Biarkan Trump Rusak Persatuan

Jakarta, law-justice.co - Presiden Iran Hassan Rouhani dengan tegas meminta rakyat Iran agar tidak membiarkan Presiden AS Donald Trump merusak persatuan nasional. Hal ini dilakukan Trump menjelang pemilihan parlemen.

Penguasa ulama Iran menghadapi tantangan dalam menjaga ekonomi berada di bawah sanksi AS yang semakin keras, yang diberlakukan AS setelah negara itu mundur dari kesepakatan nuklir Teheran pada 2018.

Baca juga : Seorang Pria Bakar Diri Saat Sidang Donald Trump Digelar

"Kita seharusnya tidak membiarkan Trump berhasil menciptakan celah antara perusahaan dan orang-orang ... Kita harus tetap bersatu ... Jangan berbalik pada pemilu (21 Februari). Mari kita mulai," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan langsung di situs resminya, seperti dikutip dari cnbcindonesia.com, Senin (27/1/2020).

"Kita seharusnya tidak membiarkan Trump dan para teroris di Gedung Putih mengisolasi Iran."

Baca juga : Trump Disebut Ketiduran saat Jalani Sidang Pertama di Manhattan

Guardians Council, yang memeriksa semua kandidat pemilihan, telah mendiskualifikasi sekitar 9.000 dari 14.000 yang terdaftar untuk mencalonkan diri dalam pemilihan. Kaum moderat mengatakan di sebagian besar kota mereka tidak memiliki kandidat untuk mengikuti persaingan itu.

"Pemilihan parlemen ini adalah pemilihan yang sangat penting. Saya telah menulis surat kepada otoritas terkait untuk menyelesaikan masalah diskualifikasi," kata Rouhani.

Baca juga : Donald Trump Divonis Denda Rp5,5 Triliun Soal Kasus Penipuan Kekayaan

"Anda (garis keras) mengklaim bahwa anda akan memenangkan pemilihan. Itu bisa saja, tapi biarkan pemilu berjalan secara kompetitif."

Teheran berisiko mengalami krisis legitimasi di tengah meningkatnya kemarahan publik dan kritik internasional atas pengakuan Pengawal Revolusi elit Iran karena menembak jatuh sebuah pesawat Ukraina.

Ketidakpercayaan antara para penguasa dan yang memerintah, dikombinasikan dengan kesulitan ekonomi, menjadi pertanda buruk bagi pemilihan parlemen bulan Februari mendatang, ketika para penguasa Iran biasanya mencari jumlah pemilih yang tinggi untuk menunjukkan legitimasi mereka, bahkan jika hasilnya tidak akan mengubah kebijakan utama apa pun.

"Saya menyerukan bangsa kita untuk memilih," kata Rouhani. "Bahkan jika anda memiliki kritik atas suatu masalah, silahkan memberikan suara anda."