Ojol Rusia Masuk Indonesia, Driver Khawatir Ada Perang Tarif Lagi

Jakarta, law-justice.co - Igun Wicaksono, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) mengatakan, pihaknya khawatir perang tarif ojek online (ojol) terulang kembali setelah aplikator asal Rusia menerapkan tarif di bawah ketentuan yang berlaku.

"Garda sendiri keberatan dengan tarif yang dikenakan Maxim yang melanggar regulasi, karena kami tidak ingin adanya perang tarif kembali. Jangan sampai ada perang tarif kembali antar perusahaan aplikasi, karena pemerintah sudah mengatur regulasi," kata Igun seperti melansir detik.com.

Baca juga : Izin Tambang Freeport Bakal Diperpanjang Pemerintah Hingga Tahun 2061

Igun mengungkapkan Garda sendiri tak keberatan dengan beroperasinya perusahaan ojol asal Rusia di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan ojol maka menandakan pasar Indonesia memiliki potensi besar.

Hanya saja, tarif yang diberlakukan masih jauh dari batas ketentuan membuat persaingan usaha ke depannya tidak sehat.

Baca juga : Perintah Tangkap Netanyahu, Kedubes Israel Semua Negara Diminta Siaga

"Hadirnya aplikator Maxim bagus, artinya pasar di Indonesia tidak hanya dikuasai oleh 2 aplikator besar, diharapkan Maxim bisa bersaing, namun kami berpesan agar Maxim dalam bersaing meningkatkan kualitas layanan dan tidak melanggar regulasi yang sudah ditetapkan pemerintah," ujarnya.

Oleh karena itu, aksi penggerudukan yang terjadi pada kantor Maxim di Solo juga sebagai tanda protes para driver ojol. Pasalnya tarif yang diberlakukan tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

Baca juga : UU DKJ: Pilgub Tetap Ada & KTP Jutaan Warga Jakarta Harus Ganti

"Kita berharap Maxim beroperasi secara wajar, bersaing dengan layanan yang kualitas, bukan bersaing tidak sehat dengan menerapkan tarif di bawah regulasi yang ditetapkan pemerintah," ungkap dia.

Maxim sendiri diketahui telah mengubah tarif layanannya setelah protes berulang terjadi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Sudah menyesuaikan, karena dia harus ke Rusia dulu, terus Maxim menyesuaikan. (Tarifnya sesuai?) Iya sesuai dengan standar kita Rp 2.000/km," katanya di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (22/12) lalu.