Ketika Agnes Mo Dibela Istana, Tapi Habib Rizieq Tidak

Jakarta, law-justice.co - Pernyataan Agnes Mo yang menyebut jika dirinya cuma numpang lahir di Indonesia menuai kontroversi. Namun, pihak Istana malah membelanya.

Dilansir dari Pojoksatu.id, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, tak ada yang salah dengan pernyataan Agnes saat diwawancara.

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

Fadjroel mengaku sudah menyimak wawancara Agnes. Ia pun memuji Agnes yang membawa Indonesia dalam kancah musik internasional.

“Menyimak dengan seksama wawancara @agnezmo isinya biasa saja, dia bercerita tentang asal-usul dirinya, memuji keberagaman negeri tempat dia dilahirkan, dia membawa Indonesia dalam kancah musik internasional,” kata Fadjroel Rachman di akun Twitternya, @fadjroeL, Rabu (27/11/2019).

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Fadjroel mengajak semua pihak untuk memberikan kontribusi yang positif demi kemajuan Indonesia di kancah internasional, seperti yang dilakukan Agnes Mo.

“Ayo berlomba-lomba memberikan sumbangsihmu untuk kejayaan Indonesia,” tandas Fadjroel.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

Lain halnya dengan Habib Rizieq. Imam Besar FPI itu justru tak diperdulikan Istana.

Niat baik Arab Saudi untuk bernegosiasi dengan pejabat tinggi Indonesia terkait kepulangan Habib Rizieq justru ditepis oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Moeldoko menyatakan tidak ada yang harus dinegosiasikan terkait kepulangan Habib Rizieq.

“Saya tidak tahu secara teknis tentang negosiasi. Kalau menurut saya sih apa yang dinegosiasikan?” kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

“Wong secara, tidak ada yang bermasalah sebenarnya. Pak Rizieq mau pulang, ya pulang aja,” tandas Moeldoko.

Sebelumnya Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Esam A Abid Althagafi, mengatakan ada negosiasi antar-otoritas tinggi antara Arab Saudi dan Indonesia soal kepulangan Habib Rizieq.

“Masalah ini sebenarnya sedang dinegosiasikan oleh pejabat tinggi antara dua negara dan kami berharap hal itu dapat diselesaikan segera,” kata Esam, Senin (25/11/2019).

“Saya tidak bisa mengatakan apa-apa karena sedang dinegosiasikan oleh dua otoritas antara Saudi Arabia dan Indonesia,” sambungnya.