Jokowi Disarankan Angkat Amien Rais Jadi Watimpres

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan merangkul tokoh-tokoh yang berseberangan di Pilpres 2019, di antaranya Amien Rais.

Analis politik Adi Prayitno mengatakan, Pendiri Partai Amanat Nasional itu mungkin bisa ditempatkan di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Baca juga : Ganjar Tegaskan Deklarasi Oposisi Prabowo Tak Wakili PDIP

Bahkan, tokoh-tokoh lainnya dari Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI) hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perlu diajak untuk bersama-sama membangun bangsa.

Sebab, mantan Capres 2019 Prabowo Subianto belum bisa merepresentasikan keseluruhan tokoh yang selama ini berseberangan dengan Jokowi.

Baca juga : Penyelundupan 20 Ribu Ekstasi Berhasil Digagalkan

"Rekonsiliasinya tak mesti di lingkaran istana macam Wantimpres saja. Bisa di luar, tetapi kekuasaan sesuai negosisasi. Dengan Prabowo hanya rekonsiliasi parsial, karena banyak tokoh yang berseberangan belum diajak diskusi serius," ucap Adi seperti melansir JPNN.com.

Saran ini disampaikan Adi, pascakeputusan suami Iriana itu merekrut rivalnya di Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto, masuk dalam Kabinet Indonesia Maju dan menduduki posisi strategis, menteri pertahanan.

Baca juga : Polisi : Tersangka Mutliasi Istri di Ciamis Dirawat di RSJ Cisarua

Dalam pandangannya, kalau pemerintahan Jokowi bersama Ma`ruf Amin mau melakukan rekonsiliasi seutuhnya, mestinya juga merangkul tokoh-tokoh yang selama ini berseberangan ekstrem seperti Amin Rais, tokoh PA 212, FPI, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Dengan Prabowo-Gerindra saja bisa rekonsiliasi, kenapa dengan yang lain tidak bisa?" tukas pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.

Bila perlu, tambah direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, sekalian saja kekuasaan negara ini dishare merata, yang penting bisa dikontrol dan dikendalikan.

"Sekalian rekonsiliasi total. Termasuk dengan Habib Rizieq Shihab. Pulangkan atau suruh pulang sendiri," tandasnya.