Mereka yang Sibuk Sendiri, Tak Peduli Jokowi

Jakarta, law-justice.co - Pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma`ruf Amin disambut oleh sebagian warga.

Ada yang ikut merayakan dengan mengikuti parade nusantara atau arak-arakan, ada pula yang memantengi televisi, atau menggelar nonton bareng.

Baca juga : Satelit China ini Ungkap Kehancuran Gaza Lampaui Nagasaki

Sebagian lain ada yang merespons momen ini dengan biasa-biasa saja seraya tetap menghabiskan akhir pekan dengan liburan. Seperti Rio Mahendra (25) yang dijumpai di sekitar pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.

Ia tahu, ini hari digelar prosesi pelantikan, tapi tak tertarik untuk mengikutinya. Rio lebih memilih menghabiskan akhir pekan bersama kawan-kawannya dengan mengunjungi beberapa tempat lalu berswafoto. Demikian seperti dilansir dari CNN Indonesia

Baca juga : Ada 3 Bank Bangkrut Bulan April dari Total 12 yang Tutup Tahun ini

"Paling nanti nonton di TV saja," kata Rio di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019).

"Yang penting buat Pak Presiden berantas korupsinya aja deh, karena Indonesia ini sudah parah banget," tambah dia lagi.

Baca juga : DPR RI Tolak Normalisasi Indonesia-Israel

Saat suara canda Rio dan kawan-kawannya pecah, televisi sedang menayangkan siaran langsung Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo yang membuka sidang pelantikan presiden dan wakil presiden.

Warga lain, Tias (28) tampak lebih asyik memotret objek fotonya ketika presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato pertamanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta

"Saya memang lebih memilih ke hobi foto-foto, karena memang enggak tertarik saja [nonton atau ikut pelantikan]. Menurut saya masa jabatan dia yang sebelumnya tidak menghasilkan apa-apa. Tapi ya sudah memang pilihannya rakyat sekarang masih dia lagi, jadi semoga kali ini dia bisa mendengarkan apa yang rakyat mau," ungkap Tias kepada CNNIndonesia.com di kawasan Jakarta Pusat.

Kendati begitu ia berharap pada periode kedua ini Jokowi lebih mendengarkan dan menyerap aspirasi rakyat.

"Karena mereka ada di singgasana sana kan berkat suara rakyat. Dia ada di bangkunya dia sekarang berkat digandeng oleh rakyat," tutur Tias lagi.

"KPK jangan dilemahkan lah, KPK dikuatkan," kata dia lagi.

Beberapa warga memang ada yang tampak tak tertarik dengan prosesi pelantikan, tapi bukannya mereka tak peduli. Karena sesungguhnya mereka juga mengutarakan sejumlah keresahan. Salah satunya mengenai upaya pelemahan pemberantasan korupsi.

Ditemui di lokasi lain, Duta Adipati (19) sepanjang hari justru sibuk menekuri karya seni bikinannya. Ia sedang mendaur ulang lembaran-lembaran plastik sejak pukul 14.00 WIB hingga 18.30 WIB, untuk dijadikan tas atau barang lain.

"Pelantikan mah pelantikan deh situ. Jadi kalau kita, lebih ke apa yang bisa dibuat saja, apa yang bisa dibagi ke orang-orang atau apa yang bisa dipelajari dari orang-orang," kata Duta sambil menjelaskan soal Workshop Fused Plastic Bag yang tengah ia kerjakan.

Kendati begitu ia akan tetap menagih kerja dan peran Jokowi dan Ma`ruf Amin pada periode ini, untuk para seniman.

"Kita-kita ini kan menganggap pelantikan itu formalitas saja. Lebih ke, mana nih peran negara buat anak-anak mudanya, buat seniman? Kalau mau menembus dunia kan sekarang pakai karya, bukan pakai perang," kata Duta.

"Kita-kita ini kan menganggap pelantikan itu formalitas saja. Lebih ke, mana nih peran negara buat anak-anak mudanya, buat seniman? Kalau mau menembus dunia kan sekarang pakai karya, bukan pakai perang," kata Duta.

Senada, seorang pelajar SMA Negeri 1 Jakarta Wahyu Rizki (16) turut menagih kerja konkret Jokowi dan Ma`ruf Amin. Ia tahu ada pelantikan kepala negara, tapi lebih tertarik untuk mengisi liburan dengan kawan sekolahnya.

"Kalau buat orang yang mau ngerayain pelantikan kayak sekarang itu juga enggak papa. Tapi saya mending di rumah aja atau ngabisin weekend ini dengan jalan-jalan," kata Wahyu saat ditemui hendak menyewa skuter listrik di kawasan Jakarta Pusat.

"Saya hanya berharap Indonesia ini lebih maju, perekonomiannya bisa tumbuh, pemerataan pembangunan juga nggak di Jawa saja, tapi ke seluruh Indoensia," kata siswa kelas 2 SMA tersebut.