Nasrudin Joha, pengamat politik

Tjahjo Kumolo Minta Doa untuk Pelantikan Jokowi? Kami Bodo Amat!

[INTRO]

Selain BPIP yang mengimbau rakyat riang gembira menyambut pelantikan Presiden Joko Widodo, ternyata Tjahjo Kumolo juga minta warga, melalui kepala daerah untuk turut serta mendoakan momentum tersebut.

Ternyata, selain butuh pajak dari rakyat rezim ini juga butuh doa dari rakyatnya.

Baca juga : Reuni UII, Ketua MA Baca Puisi

Mengenai doa ini, sebenarnya istana telah mendatangkan dukun paling paten sejagat. Konon, dukun ini bikin ritual di gedung DPR RI, telah mengundang sejumlah hantu blawu. Ada Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong, Jin Khayangan dan masih banyak lagi.

Menurut penuturan sang dukun, pelantikan Jokowi dipastikan aman, terkendali karena semua pasukan jin, iblis hantu blawu telah didatangkan untuk mengamankan pelantikan Jokowi. Aparat sendiri, telah menghimpun 31 ribu pasukan polisi TNI untuk ngepam, mengamankan Jokowi. Entah, mengamankan dari ancaman apa, publik juga bingung.

Baca juga : Permainan Mengagumkan, Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar

Jadi secara zahir dan bathin, Jokowi telah siap dilantik. Tapi kenapa Tjahjo Kumolo masih butuh doa dari rakyat?

Sebenarnya, rakyat sendiri pasti berdoa, untuk keamanan dan kesejahteraan bangsa ini. Di antara doa rakyat itu adalah memohon kepada Allah SWT, agar menurunkan pemimpin dan kepemimpinan yang adil.

Baca juga : Bobby Nasution Resmi Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Rakyat juga berdoa, agar yang curang, yang zalim, yang anti ulama, anti ajaran Islam, anti simbol Islam, anti kritik, anti perbedaan, agar kekuasaannya segera ditenggelamkan. Rakyat juga berdoa, agar siapapun yang terlibat atas tewasnya 700 anggota KPPS, korban demo 21-22 Mei, korban Demo mahasiswa, yang menghilangkan biji mata Novel Baswedan, yang menghilangkan buku merah, yang melemahkan KPK, yang mempersekusi UAS, agar mendapat azab yang pedih dari Allah SWT sebagai balasan.

Jadi untuk hal ini, rakyat dan ulama, umat ini, tak perlu diminta atau diperintah Tjahjo Kumolo. Pasti berdoa. Karena doa ini adalah kebutuhan sekaligus satu-satunya senjata yang tersisa, setelah semua saluran kritik dan suara dibungkam oleh rezim.

Tapi, jika himbauan doa itu untuk pelantikan Jokowi, rasanya rakyat ini tidak dibutuhkan. Bukankah sudah ada dukun yang mengamankan pelantikan? Bukankah sudah ada 31 ribu pasukan pengamanan?

Kalau rakyat ikut berdoa, itu sama saja mencampuradukkan yang hak dan yang bathil. Masak umat Islam berdoa meminta yang sama dengan dukun musrik ? Yang dukun ini meminta justru bukan kepada Allah? Meminta pertolongan Nyi Roro Kidul? Nyi blorong? Jin khayangan?

Karena itu, karena konteks aspirasinya juga beda maka Ga perlu lah rakyat dipaksa berdoa untuk Jokowi. Yang mendoakan kelancaran pelantikan Jokowi sudah ada, yang mengamankan juga sudah komplit.

Biarkan rakyat berdoa untuk urusannya sendiri, masa depannya sendiri, untuk keselamatan negara dan bangsa ini, bukan untuk Jokowi. Didoakan atau tidak, Jokowi itu sama saja. Dia tak perlu juga doa, karena semua urusan menurutnya `bukan urusan saya`.

Jadi, mengenai himbauan Tjahjo Kumolo agar segenap rakyat melalui kepala daerah agar mendoakan Jokowi, apa tanggapan rakyat? Kami satu Kadipaten Blambangan menyatakan bodo amat!