31 Orang Tewas Usai Topan Hagibis Terjang Jepang

Jakarta, law-justice.co - Dilaporkan 110.000 orang ikut serta dalam operasi pencarian dan penyelamatan setelah Topan Hagibis melanda Jepang pada Sabtu 12 Oktober lalu.

Badai terburuk yang melanda negara ini dalam beberapa dekade terakhir, kini telah menewaskan sedikitnya 31 orang, dengan 15 orang dinyatakan hilang.

Baca juga : Skandal Emisi Bahan Bakar Jepang Kelabui Konsumen Siapa Korban?

Selain itu, Topan Hagibis juga menyebabkan pembatalan tiga pertandingan Piala Dunia Rugby, tetapi pertandingan antara Jepang dan Skotlandia tetap berjalan.

Dalam pertandingan tersebut, Jepang menang 28-21 dan mencapai perempat final untuk pertama kalinya. Kemenangan tersebut merupakan sebuah kabar yang membahagiakan bagi Jepang.

Baca juga : Usai Debut di Cerezo Osaka, Justin Hubner Cetak Sejarah di Liga Jepang

Topan telah melemah dan menjauh dari daratan namun meninggalkan kehancuran.

Ribuan petugas polisi, petugas pemadam kebakaran, penjaga pantai, dan militer kini bekerja untuk menjangkau mereka yang terjebak oleh tanah longsor dan banjir.

Baca juga : Pindah ke Jepang dari China Banyak Asal Perusahaan Jerman Ada Apa?

Kantor Perdana Menteri Jepang mengatakan mereka akan bekerja di "rumah-rumah yang terisolasi oleh banjir ... dan mencari yang tidak ditemukan" seperti melansir liputan6.com.

Lebih dari tujuh juta orang didesak untuk meninggalkan rumah mereka di puncak badai, tetapi diperkirakan hanya 50.000 yang tinggal di tempat penampungan.

Baru bulan lalu Topan Faxai mendatangkan malapetaka di beberapa bagian Jepang, merusak 30.000 rumah, yang sebagian besar belum diperbaiki.