Perantau Minang di Wamena Diangkut 2 Pesawat Hercules

Jakarta, law-justice.co - Warga pendatang di Wamena, papua berupaya pulang ke kampung halaman atau meninggalkan wilayah paling timur Indonesia tersebut pasca kerusuhan yang memakan puluhan nyawa yang membuat mereka ketakutan.

Hingga kini terdapat ribuan warga pendatang yang sudah dievakuasi ke tempat pengungsian di sejumlah daerah Papua. Baik di Jayapura, Sentani, maupun di Wamena sendiri.

Baca juga : Pemilik Sriwijaya Air Kini Terseret Korupsi Timah

Ribuan warga sudah eksodusi meninggalkan Wamena. Mereka diangkut dengan Pesawat Hercules milik TNI-AU.

Gebu Minang, selalu paguyuban bagi masyarakat Minang diperantauan pun berupaya membantu proses eksodus warga Sumbar dari Wamena.

Baca juga : PDIP Sebut Jokowi dan Anak Mantunya Bagian dari Masa Lalu Partai

Wasekjen Gebu Minang Zulhendri mengklaim, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyiapkan dua pesawat hercules untuk perantau Minang pulang kampung dari Wamena.

“Kepastian itu diungkapkan Panglima TNI saat menerima Ketua Gebu Minang, Pak Oesman Sapta Odang, tadi malam,” ujar Zulhendri seperti melansir jawapos.com.

Baca juga : Akhiri Konflik Dua Negara, Hamas Siap Letakkan Senjata, Ini Syaratnya

Berdasar data Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua, jumlah perantau Minang di Wamena mencapai 400 hingga 450 jiwa. Sementara akibat kerusuhan beberapa hari yang lalu, sembilan orang perantau Minang meninggal dengan tragis di sana.

Jenazah para korban sudah dipulangkan ke kampung halaman. Umumnya warga yang menjadi korban adalah warga Kabupaten Pesisir Selatan. Umumnya para perantau yang eksodus itu berkiprah di berbagai bidang di Wamena dan Papua.

Mulai pedagang, aparatur sipil negara (ASN), guru, tenaga kesehatan, pegawai BUMN/BUMD, dan sejumlah profesi lainnnya.

Untuk menenangkan perantau Minang di Wamena, Wakil Gubernur Nasrul Abit terbang langsung ke Papua. Sabtu (28/9) sudah berada di Sentani dan bertemu dengan sebagian pengungsi di sana.

Kemarin ini Nasrul Abit pun juga ke Wamena untuk menemui ratuan perantua Minang yang dievakuasi di pengungsian. Adapun tenda pengusian terdapat di Makodim dan Polres setempat.

“Kami pun sudah bertemu dengan Wakapolda dan Danrem untuk memastikan kondisi Wamena dan Papua. Secara umum kondisi masyarakat Sumbar di sana, alhamdulillah sudah berangsur kondusif dan terkendali. Semua warga Sumbar sudah berada di tempat pengungsian dalam kondisi baik di Sentani maupun Wamena,” sambungnya.

Nasrul Abit menyempatkan membezuk salah satu warga Sumbar yang menjadi korban dari kerusuhan di salah satu Rumah Sakit di Sentani.

“Alhamdulillah, beliau sudah semakin membaik. Tentunya kita berdoa agar kembali sehat dan normal,” harap Nasrul Abit.