Pembunuhan Ratusan Aktivis HAM di Kolombia Picu Gelombang Protes

Jakarta, law-justice.co - Kelompok pemikir pembangunan dan perdamaian (INDEPAZ) di Kolombia menyebut ada 734 pegiat Hak Asasi Manusia telah dibunuh di Kolombia. Gelombang protes pun muncul dari ribuan orang karena ratusan aktivis terbunuh dalam kerusuhan mematikan yang gagal diredam pemerintah negara tersebut.

Mereka melakukan pawai di kota-kota besar di seluruh Kolombia pada Jumat (26/7/2019) menyuarakan keberatan.

Baca juga : UMKM Indonesia Disebut Kalah Saing dari Kolombia Soal Urusan Digital

Unjuk rasa itu berlangsung di lebih dari 50 kota besar dan kecil di negara itu, juga dijadwalkan berlangsung di puluhan kota besar negara lain.

Dilansir Antara, pembunuhan tersebut diduga dilakukan oleh pelbagai kelompok bersenjata. Hal inilah yang memicu peningkatan kecaman dari masyarakat internasional. Sekalipun, Presiden Ivan Duque berkeras jumlah pembunuhan telah berjurang sejak ia memangku jabatan hampir dua tahun ini.

Baca juga : Koalisi HAM Jogja Surati Jokowi soal Konflik Kepentingan Menteri

Ada perbedaan besar mengenai jumlah pasti tokoh masyarakat yang telah dibunuh. Meskipun, kesepakatan perdamaian dicapai pada 2016 dengan pemberontak Marxis. Ombudsman hak asasi manusia menyatakan 486 orang dibunuh antara awal 2016 dan pertengahan 2019, sedangkan kantor jaksa agung menyebutkan orang yang dibunuh berjumlah 292.

Protes Jumat itu digelar setelah satu video yang mengejutkan, yang baru direkam setelah pemimpin masyarakat Maria del Pilar Hurtado dibunuh di Provinsi Cordoba--bagian utara negeri itu--beredar luas melalui media sosial bulan lalu. Demikian dilansir Reuters yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu.

Baca juga : Cerita 4 Anak Jatuh dari Pesawat Cessna 206, Bertahan Hidup 2 Pekan

Dalam video tersebut, empat anak Hurtado, yang masih kecil, terlihat menangis dalam kesedihan di dekat mayatnya.

Banyak pegiat yang dibunuh karena menentang penyelundupan narkoba atau pertambangan gelap dan mendukung lingkungan hidup atau restitusi lahan.

Sebagian pegiat mendukung program penggantian lahan yang dimaksudkan untuk membantu petani mengganti tanaman coca, bahan dasar kokain, dengan tanaman sah.

Duque yang dijadwalkan berpawai di Kota Pantai Cartagena, pekan ini berjanji bakal berusaha mengurangi serangan terhadap pegiat hingga jadi nol.