Stok Cukup, Buwas Tegaskan Tak Perlu Impor Beras

Jakarta, law-justice.co - Saat ini Indonesia sedang berada dalam ancaman kemarau yang melanda area persawahan sehingga bakal berpengaruh pada jumlah produksi beras. Namun, Perum Bulog memberi sinyal stok beras di gudang cukup sampai akhir tahun, bahkan hingga awal tahun depan saat musim paceklik.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), mengatakan dari jumlah stok beras Perum Bulog saat ini yang mencapai 2,5 juta ton, akan dipakai untuk program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sebesar 700 ribu ton. Sehingga, masih ada sisa sekitar 1,8 juta ton di gudang Bulog. 

Baca juga : Resmi, Ganjar Pranowo Deklarasi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Untuk antisipasi musim paceklik yang berakibat gagal panen pada awal tahun depan, Bulog bakal menggelontorkan 500 ribu ton untuk program stabilisasi harga beras di musim paceklik. 

"Sekarang katakanlah 2,5 juta ton, berarti masih ada 1,8 juta ton. Oh jauh, masih sangat kuat, aman. Katakanlah tiga bulan, Januari-Maret enggak ada panen karena musim kering, kita paling keluarkan untuk operasi 500 ribu ton. Selama tiga bulan. Itu sudah sehebat-hebatnya. Berarti kita kan masih ada 1,5 juta ton," kata Buwas di Jakarta, seperti dilansir melalui CNBC Indonesia, Jumat (19/7). 

Baca juga : Pembentukan Presidential Club, PDIP: Basa-basi Gimik Politik Prabowo

Buwas menegaskan, bahwa pemerintah tak perlu impor beras seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain ada stok lama, Bulog juga masih terus melakukan serapan beras-beras petani. 

"Kalau kita menghadapi tadi, 1,3 juta ton itu masih relatif aman, boros-borosnya. Kan setelah selesai 3 bulan ini, panen. Ya kita menyerap lagi. Berarti kalau itu normal, kita enggak perlu impor," ungkapnya.

Baca juga : Menteri Bahlil Diduga jadi `Orang Toxic` yang Dimaksud Menko Luhut

"Kan saya sudah bilang, kita tidak perlu impor. Saya buktikan kan, begitu saya menolak impor, saya serap maksimal dalam negeri. 2019 ini InsyaAllah nggak impor. Next kalau cuaca bagus, enggak impor," tutupnya.