Pemerintah melalui Perum Bulog akan melakukan impor daging kerbau sebanyak 80.000 ton dari India pada tahun 2021. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan daging di Indonesia.
Sagu akan menjadi sumber pangan masa depan Indonesia di tengah bencana krisis. Ha itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso karena tanaman ini sangat tahan terhadap hama dan cuaca yang tak menentu.
Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi Perum Bulog. Perombakan ini melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-341/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Bulog.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang akrab disapa Buwas mengatakan tidak ada jaminan stok cadangan beras pemerintah (CBP) Bulog akan digunakan Pemerintah. Menurutnya saat ini CBP justru menjadi ancaman buat Bulog. "Di satu sisi kami ingin menyerap produksi dalam negeri untuk mempertahankan stok CBP, tapi di sisi lain tidak ada jaminan beras ini akan digunakan Pemerintah," katanya dalam RDP bersama Komisi IV di Jakarta, Kamis, (25/6).
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menegaskan, pihaknya akan menjerat secara pidana orang-orang yang dianggap secara sengaja ingin menjelek-jelekkan kinerja dan mendiskreditkan Bulog. Orang-orang tersebut ia anggap dapat mengganggu kepentingan nasional.
"Perlu kami laporkan untuk mempertahankan ketahanan pangan kita dalam kondisi Covid-19. Kami sudah perintahkan kepada jajaran kami untuk membeli sagu untuk kita simpan sebagai cadangan bila beras kurang," katanya.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengakui bahwa pihaknya tidak bisa ikut berperan menstabilkan harga bawang putih di pasaran karena tidak adanya stok dan izin impor bawang putih yang tidak didapatan Bulog.
Pada Desember 2019, Perum Bulog mengajukan izin impor bawang putih. Hal ini dilakukan untuk menutupi stok bawang putih yang kian menipis, serta melakukan stabilisasi harga. Namun, Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkapkan, pemerintah tak mengabulkan permohonan impor tersebut.
Keberadaan mafia beras di Indonesia begitu terasa. Hal itu sering terjadi ketika munculnya kebijakan impor yang selalu merugikan para petani.
Stok beras di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) kini sudah melimpah dan pasarnya pun kini sudah potensial. Oleh karena itu, Bulog akan mengekspor beras ke Arab Saudi.