Efek Rekonsiliasi, Simpatisan 02 Sebut Prabowo Pecundang

Jakarta, law-justice.co - Warganet di media sosial Twitter mengkritik agenda pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Kritik tersebut mereka lontarkan sejak Jumat malam hingga Sabtu siang yang sebagian besar berisi tentang kekecewaan pendukung atas usaha rekonsiliasi tersebut.

Saking kecewanya, para simpatisan ini mencap Prabowo sebagai pecundang.

Baca juga : Anies : Yang Tidak Dapat Amanah Konstitusi Berada di Luar Kabinet

"Dear pak @prabowo, sebuah rekonsiliasi untuk memperjuangkan apa? Sudah tidak bisakah TEGAK LAGI kepala anda, Jenderal? Atau kami yang salah menilai? Dimana arti kesetiaan itu, Pak? Perjuangan tak butuh keperkasaan, dia hanya butuh istiqomah. Pagi ini saya BENAR-BENAR sedih," kata mentor Partai Emak-emak Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (PEPES) Bidang Kesehatan, Lisa Amarta Tara melalui akun Twitter pribadinya, @LisaAmartatara3, Sabtu (13/7/2019).

"Pak @prabowo saya ngoceh mungkin gak mau anda dengar, tapi saya NYESEL pilih bapak!!! Mana janjimu mau timbul tenggelam bersama rakyat? Apa kabar surat wasiat???" kritik @ice_tea seperti dikutip dari Dekannews.com.

Baca juga : Bank BNI Buka Lowongan Kerja 2024 Terbaru, Begini Syaratnya

"Prabowo jangan ngarang, memang siapa yang bermusuhan? Rakyat cuma bersikap dengan berpijak yang kokoh: tidak suka ketidakadilan, kecurangan & diobok China. Itu dianggap bermasalah? Sehari-hari dalam menjalani kehidupan nggak masalah dengan eks pendukung 01. Jangan bawa-bawa nama rakyat!" ungkap @idayu_wien.

"Pak Prabowo, negara ini sudah dicengkeram negara lain dengan segala hutangnya, demi memuaskan nafsu segelintir orang. Apakah bapak tega beban yang mereka ciptakan itu harus ditanggung seluruh rakyat?" tanya @teddygalodo.

Baca juga : Meneropong Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Geopolitik Global

"Sorry to say but i`m dissapointed with this," keluh @_doncorleone78_.

"Sekali lagi saya mengatakan bahwa ternyata selama ini saya memperjuangkan AYAM SAYUR. #RekOnsiliasiMbahmu!" rutuk @LisaAmartatara3.

"Ternyata pecundang yang kita perjuangkan," ujar @Iskandar_Fauzi.

"Benar sekali apa yang telah diperingatkan Jend @IreneViena, @prabowo itu hanya cocok jadi donatur & endorser calon pemimpin. Jangan-jangan @prabowo memang disukai rejim untuk calon presiden gagal 3x, UNTUK MEMULUSKAN NKRI DIKUASAI CHINA KOMUNIS, ASENG & ASING, MENGHABISI ISLAM DAN ULAMA?" kata @HalimTeuku.

Sebelumnya, Prabowo telah menemui ratusan relawan yang mendatangi kediamannya di Jalan Kertanegara,  Jakarta Selatan. Simpatisan yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Relawan itu meminta Prabowo agar tidak melakukan rekonsiliasi dengan Jokowi.

"Jangan ada perpecahan dan rasa permusuhan. Jadi,  kalau nanti saya ketemu nanti,  tokoh-tokoh...  Saya ketemu Presiden Jokowi...," katanya yang langsung diinterupsi dan diprotes relawan yang sebagian besar merupakan emak-emak, Jumat (12/7/2019).

"Jangan,  Jangan, Pak...! Jangan temui Jokowi," katanya.

Namun Prabowo kukuh.

"Begini,  kita hidup dalam negara hukum. Jadi, kalau hukum sudah kita upayakan, kita harus bisa ikut sistem hukum itu. Tapi percayalah, saya tidak akan pernah berhenti berjuang untuk kepentingan rakyat," katanya.

Relawan menolak rekonsiliasi karena meyakini pemenang Pilpres 2019 adalah Prabowo, bukan Jokowi. Kalau pun KPU telah menyatakan Jokowi memang dengan perolehan suara 55,5%, mereka meyakini kalau angka itu bukan angka yang ril, namun angka yang dihasilkan dari kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM). Keyakinan itu tak bergeser meski kubu Prabowo telah membawa dugaan itu ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan ditolak.

Telah bertemu

Sementara itu, Joko Widodo dan Prabowo telah bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus sejak Sabtu pagi (13/7/2019). Mereka berdua bersalaman dan berpelukan di stasiun tersebut. Setelah itu menaiki MRT dan makan siang bersama di Sate Senayan FX Sudirman. Selain itu, Prabowo juga sudah mengucapkan selamat atas terpilihnya Jokowi menjadi Presiden.