Jokowi Panik & Takut Kalah Lagi dari Anies Seperti di Pilkada DKI 2017

Jakarta, law-justice.co - Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio (Hensat) menganggap ada kepanikan yang melandasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan manuver politik dengan ikut campur dalam peta pertarungan pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.

Dia memandang, Jokowi panik dengan kehadiran Anies Baswedan yang telah diusung Nasdem sebagai bakal calon presiden 2024.

Baca juga : Diduga Halangi Proses Pelanggaran Etik, Novel Laporkan Nurul Ghufron

Kepanikan tersebut bukan tanpa alasan. Berdasarkan pengalaman Pilkada DKI 2017 silam, Anies mampu mengalahkan petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang disinyalir ikut didukung Jokowi.

“Kenapa panik? Ya karena memang rakyat Indonesia itu dalam memilih pilihan susah ditebak. Pilkada DKI Jakarta misalnya, itu diunggulkan Ahok tapi ternyata Anies yang menang,” kata Hensat seperti melansir rmol.id.

Baca juga : Jokowi Resmi Teken UU DKJ, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Oleh karenanya, Hensat menilai cewe-cawe Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2024 tak lepas dari pengalaman Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan Anies.

Cawe-cawe Presiden Jokowi makin kentara dengan mengendorse Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto melalui Koalisi Besar serta mengumpulkan ketua umum partai politik di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Baca juga : Ogah Oposisi, PKS Harap Didatangi Prabowo & Diajak Gabung Koalisi

“Sampai hari ini (Jokowi) arah (dukungan) jelasnya ke Ganjar Pranowo ya. Kalau beliau mau aman, ya main dengan satu pasang lagi, dengan pasangannya Pak Prabowo,” kata Jurubicara Anies Baswedan ini.