Ini yang Dilakukan Heru untuk Hilangkan Jejak Anies di DKI Jakarta

Jakarta, law-justice.co - Penasihat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Karyatin Subiantoro menyatakan bahwa mutasi pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta besar-besaran yang dilakukan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sangat mungkin berunsur politis.

Dia menduga, bisa saja kebijakan Heru bertujuan menyingkirkan para pejabat yang dianggap memiliki kedekatan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca juga : Ini Isi Pertemuan Jokowi dengan PM Singapura Lee Hsien Loong

Namun, dia mengakui memang tidak ada bukti otentik yang bisa membuktikan dugaan itu.

“Ketika kemudian ada yang beranggapan (mutasi besar-besaran adalah) bersih-bersih orangnya Pak Anies, bisa iya bisa tidak,” ujar Karyatin, beberapa waktu lalu.

Baca juga : Heru Budi Sebut Penonaktifan NIK Lindungi Warga dari Kriminalitas

Selain itu, Heru juga disebutnya bisa saja berdalih perombakan jajaran pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) oleh Penjabat Kepala Daerah sudah sesuai dengan prosedur yang dibuat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Karena itu memang dasarnya adalah surat edaran dari kemendagri, itu ada sebuah pembenaran. Pembenaran apa yang dilakukan Pak Pj,” ucapnya.

Baca juga : Soal Warung Madura dan Pembangunan Entrepreneurship di Indonesia

Kendati demikian, dia pun memaklumi adanya perombakan jajaran pejabat yang dilakukan Heru. Ia pun meminta para pejabat agar loyal dan patuh pada Heru selama masa jabatannya berlangsung.

“Kalau sekarang yang berkuasa pak Pj, pak Heru, ya memang betul, loyalitasnya bukan lagi kepada pak Anies tapi kepada Gubernur yang definitif sebentuk Pj yaitu pak Heru,” katanya.

Sebelumnya, Heru Budi merombak jajaran pejabat tinggi pratama pada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Terdapat sejumlah pejabat yang dicopot dan dilantik oleh Heru.

Hal ini diketahui dalam kegiatan acara pelantikan dan pengukuhan pejabat tinggi pratama di Balai Kota DKI, Selasa (21/3/2023) yang dipimpin Heru. Kendati demikian, acara ini digelar secara tertutup.

Awak media awalnya tidak diperkenankan masuk ke gedung Blok C yang di dalamnya terdapat Balai Agung tempat acara pelantikan digelar.

“Belum boleh masuk, belum ada arahan dari pimpinan. Maaf ya,” ujar salah seorang pegawai Pemprov DKI.

Tak lama, awak media dibolehkan menunggu di depan pintu Balai Agung. Namun, Heru dikabarkan tidak akan memberikan keterangan atas perombakan jajaran pejabat peninggalan era eks Gubernur Anies Baswedan itu.

Keterangan kepada awak media terkait acara ini akan disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono.

Selama acara pelantikan, tak terlihat adanya karangan bunga di sekitar Balai Kota seperti kegiatan pelantikan pejabat biasanya.

Kendati demikian, Balai Kota diramaikan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI dari berbagai daerah.