Tolak Tunda Pemilu, Muhammadiyah : Pemilu 2024 Harga Mati!

[INTRO]

Adanya putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang mengabulkan gugatan Partai Prima terhadap KPU karena merasa dirugikan karena tidak lolos hasil administrasi Pemilu.

“Menghukum tergugat (KPU) untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilu 2024 sejak putusan ini diucapkan dan melaksanakan tahapan Pemilihan Umum dari awal selama lebih kurang 2 tahun 4 bulan tujuh hari,” seperti dikutip dari salinan putusan, Kamis, 2 Maret 2023.

Keputusan tersebut pun menuai banyak reaksi dari masyarakat, salah satunya Muhammadiyah. Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas memberikan komentarnya terkait penundaan Pemilu 2024 seusai membuka secara langsung Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-8 Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah resmi di GOR Wisanggeni Kota Tegal, Sabtu (4/3).

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Menurut Busyro Muqoddas, putusan Pengadilan Negeri cacat hukum, karena PN tidak memiliki kewenangan absolut untuk menunda Pemilu. 
 
“Itu keputusan yang cacat secara moral, karena Pengadilan Negeri itu tidak punya kewenangan secara absolut untuk memeriksa perkara-perkara terkait Pemilu,” katanya.

Menurut Busyro, untuk memutuskan terkait kepemiluan adalah Mahkamah bukan Pengadilan Negeri. “Karena itu sesungguhnya tergantung kepada Mahkamah, itu (keputusan PN) tidak punya efek hukum sama sekali,” terang mantan Ketua KPK tersebut.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

Lebih lanjut Busyro mengatakan, bahwa Muhammadiyah sendiri mendukung agar Pemilu 2024 tetap dilaksanakan. “Pak Ketua Umum (Haedar Nashir) mengatakan, Pemilu 2024 harga mati. Kata Pak Haedar Nashir,” ujarnya.

Terkait keputusan tersebut, Busyro sendiri tidak tau apa motif dari putusan PN Jakarta Pusat yang memutuskan untuk meminta KPU menunda tahapan Pemilu. Ia menilai sulit sekali mencari otak yang melatarbelakanginya.

“Di negeri ini sulit untuk menelusuri siapa otak dibalik suatu peristiwa, karena terlalu banyak otak-otaknya. Kalau otak-otak (makanan) itu enak,” pungkas Busyro.

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

Pada acara Musywil ke-8 Jawa Tengah tersebut, kembali terpilih KH. Tafsir sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Dideretan kursi tamu saat pembukaan, tampak berbagai tokoh dan pejabat publik yang hadir, serta perwakilan dari Ormas lain.

Diantaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, serta Mantan Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Syamsudin Said atau Pasha Ungu yang sekaligus menghibur para tamu yang hadir.