Kenapa Presiden Jokowi Panik dan Takut Banget Tidak Berkuasa Lagi?

Jakarta, law-justice.co - Tokoh Nasional yang juga Ekonom Senior, Rizal Ramli turut menyoroti sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belakangan ini memang kerap memberikan endorse untuk menyerukan memilih calon presiden (capres) tertentu untuk Pilpres 2024.

Rizal berpendapat, sikap Jokowi tersebut menandakan adanya kepanikan dan ketakutan luar biasa akan sosok yang selanjutnya bakal terpilih untuk menggantikannya itu.

Baca juga : Pemerintahan Prabowo Dihantui Impor Migas dan Subsidi Energi

Mengenai ketakutan pemimpin berikutnya tidak bisa melanjutkan program Jokowi, menurut Rizal, itu tidak cukup masuk akal karena program-program yang ditinggalkannya pun amburadul dan meninggalkan utang yang luar biasa besar.

Dia juga menyebut, di masa Jokowi ini praktik korupsi kolusi nepotisme (KKN) juga semakin meluas.

Baca juga : Indonesia Kalah dari Uzbekistan 0-2, Pertandingan Penuh Drama

Tidak hanya itu, Rizal juga menilai pemerintahan Jokowi ini semakin otoriter.

"Kenapa Mas Jokowi panik & takut banget tidak berkuasa lagi ya ? Klo alasan nya mau melanjutkan program, wong program2nya amburadul, tinggalkan utang luar biasa, KKN semakin meluas & semakin otoriter. Kenapa takut banget - karena banyak KKN & potensi masalah hukum paska-jatuh ?" tulisnya di akun @RamliRizal pada Senin (28/11).

Baca juga : Gol Bunuh Diri Arhan, Indonesia Tertinggal 0-2

Lebih lanjut, Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu mempertanyakan, apakah sikap presiden itu lantaran dirinya takut akan potensi masalah hukum pasca dirinya lengser dari kursi RI 1.

Diketahui, belakangan ini Jokowi kerap memberikan sinyal-sinyal dukungan untuk memilih capres tertentu.

Jokowi berulang kali menekankan untuk hati-hati dalam memilih capres.

Orang nomor satu itu juga pernah memberikan sinyal dukungan ke mantan rivalnya, yakni Prabowo Subianto untuk berlaga di Pilpres mendatang.

Tidak hanya itu, dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di GBK pada Sabtu (26/11), Jokowi memberikan sinyal untuk mendukung capres yang berambut putih dan memiliki kerutan di wajah.

Hal ini lantaran menurutnya, capres yang memikirkan rakyat akan terlihat jelas di bentuk fisiknya yang seperti itu.

Sinyal dukungan itu disebut mengarah pada Ganjar Pranowo.