Ledakan di Istanbul Tewaskan 6 Orang, Erdogan Marah: Berbau Teror!

Jakarta, law-justice.co - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengaku murka dan mengecam ledakan yang menewaskan enam orang di jantung Kota Istanbul, Turki, pada Minggu (13/11).

Menurutnya, serangan tersebut "berbau teror."

Baca juga : Lakukan Kejahatan Perang, Turki dan Yordania Desak Israel Diadili

"Mungkin salah jika kami langsung mengatakan bahwa ini teror, tapi berdasarkan tanda-tanda awal, ada bau teror di sana," ujar Erdogan, seperti melansir cnnindonesia.com.

Dia kemudian menegaskan, "Upaya mengambil alih Turki dan bangsa Turki melalui terorisme tidak akan berhasil, baik hari ini maupun besok."

Baca juga : Buntut Pembakaran Al Quran, Erdogan Bakal Tolak Swedia Gabung NATO

Erdogan melontarkan pernyataan ini tak lama setelah ledakan terjadi di jalanan pusat perbelanjaan yang tenar di Istanbul, Istiklal.

Ledakan terjadi sekitar pukul 16.20 waktu setempat. Warga langsung kalang kabut ketika ledakan terdengar.

Baca juga : Al Quran Dibakar di Swedia, Erdogan: Kami Akan Ajar Orang Barat Arogan

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, mengatakan bahwa aparat sudah menangkap orang yang menanam bom di Jalan Istiklal tersebut.

Soylu menuding kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) merupakan dalang di balik serangan ini. Meski demikian, hingga saat ini belum ada keterangan dari PKK.

Turki memang kerap menuding PKK sebagai otak dari sejumlah serangan di negara itu. Selama ini, mereka menganggap kelompok pemberontak tersebut sebagai teroris.

Sementara Istanbul diguncang ledakan, Erdogan harus bertolak ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Erdogan Tiba di Bali Hadiri KTT G20 Usai Ledakan Istanbul

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mendarat di Bali, Indonesia, pada Senin (14/11) waktu setempat, atau beberapa jam setelah Istanbul diguncang ledakan yang menewaskan sedikitnya enam orang.

Erdogan akan menghadiri KTT G20 dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

sebelum terbang ke Bali, Erdogan menggelar konferensi untuk menanggapi ledakan di Istanbul. Dia menyebut ledakan itu sebagai `serangan keji` dan menyebut ledakan itu `berbau seperti terorisme`.

Ledakan yang mengguncang area Istiklal Street, dikenal sebagai pusat perbelanjaan yang ramai dengan warga lokal maupun turis, pada Minggu (13/11) sore waktu setempat.

Sedikitnya enam orang tewas dan sekitar 81 orang lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan itu.