Persaingan Sempurna Ojek Online RI, Nasib Driver Masih Tanda Tanya

Jakarta, law-justice.co - AirAsia resmi menyediakan layanan taksi online di Bali mulai kemarin (2/11). Kehadiran maskapai penerbangan asal Malaysia ini memperketat persaingan bisnis taksi dan ojek online dengan Gojek hingga Grab di Indonesia.

“Dengan gembira kami memperkenalkan layanan terbaru transportasi online roda empat,” ujar AirAsia Ride melalui email kepada konsumen, Rabu (2/11/2022) lalu.

Baca juga : Kemnaker Siapkan Aturan Hubungan Kerja Kemitraan untuk Ojek Online

Mengutip catatan Katadata, AirAsia juga sudah merekrut pengemudi. Namun perusahaan belum memerinci tentang status pengemudi, apakah mitra seperti Gojek dan Grab atau pegawai.

Di Malaysia, AirAsia menawarkan pekerjaan penuh waktu dengan gaji bulanan minimum RM 3.000 atau sekitar Rp 10 juta untuk pengemudi taksi dan ojek online.

Baca juga : Ini Deretan Aplikasi Ojek Online di Indonesia yang Bangkrut

Selain itu, pengemudi taksi online AirAsia di Malaysia mendapatkan fasilitas lain selain gaji. Fasilitas yang dimaksud yakni:

  1. Rekening tabungan Employee Providence Fund (EPF) dan Social Security Organizations (Socso)
  2. Jaminan kesehatan
  3. Cuti tahunan
  4. Tunjangan perjalanan
  5. Tunjangan berupa kursus
  6. Insentif tambahan bagi yang mencapai target mingguan

Belum ada penjelasan mengenai fasilitas untuk pengemudi taksi online di Indonesia.

Baca juga : Pemprov DKI Jakarta Bakal Pajaki Ojek Online dan Online Shop

AirAsia hanya menjelaskan bahwa perusahaan menawarkan insentif menarik. “Skema bonus kompetitif,” demikian dikutip dari laman resmi perusahaan, Rabu (2/11).

Perusahaan juga berjanji mengenakan biaya potongan rendah. Namun tidak disebutkan besarannya.

Di Indonesia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membatasi biaya bagi hasil yang diambil oleh aplikator seperti Gojek dan Grab maksimal 15% untuk layanan ojek online.

Gojek memiliki 2,6 juta mitra pengemudi dan satu juta mitra penjual (merchant) per Juli. Sedangkan Grab disebut-sebut memiliki 2,8 juta mitra pengemudi pada 2018.

Kemudian inDrive mempunyai 600 ribu mitra pengemudi. “Kami mengizinkan pengemudi dan penumpang melakukan tawar menawar," kata Director of Ride-Hailing (APAC) inDrive Roman Ermoshin saat konferensi pers terkait perubahan nama di Jakarta, bulan lalu (11/10).

Traveloka sebelumnya juga menyediakan layanan pesan-antar makanan yakni Traveloka Eats dan kirim barang Traveloka Send. Namun layanan ini ditutup pada awal bulan lalu.

Hasil riset Google, Temasek, dan Bain and Company melaporkan, nilai transaksi transportasi online, seperti layanan taksi dan ojek online, di Indonesia diramal US$ 8 miliar atau sekitar Rp 124,2 triliun tahun ini. Angka ini termasuk pesan-antar makanan (food delivery) seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.

Laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy Southeast Asia 2022 menunjukkan, transaksi taksi dan ojek online di Indonesia US$ 7 miliar tahun lalu. “Nilainya diprediksi meningkat 19% menjadi US$ 8 miliar tahun ini,” demikian dikutip, akhir pekan lalu (28/10).

Sedangkan rincian perkirakan kenaikan transaksi e-commerce di Indonesia, sebagai berikut: