Jelang Akhir Pekan Rupiah Anjlok Lagi, Kini Rp15.242 per Dolar AS

Jakarta, law-justice.co - Pada perdagangan pasar spot pada Jumat (7/10) pagi, nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.242 per dolar AS.

Rupiah melemah 55 poin atau minus 0,36 persen dari posisi sebelumnya.

Baca juga : Cermati 3 Rekomendasi Saham Ini saat IHSG Kembali ke Level 7.000

Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah.

Tercatat baht Thailand melemah 0,1 persen, peso Filipina minus 0,34 persen, won Korea Selatan minus 0,6 persen, dan rupee India melemah 0,45 persen.

Baca juga : Sesat,Bandingkan Depresiasi Rupiah dengan Uang Thailand, Korea & Turki

Sedangkan, yen Jepang menguat 0,08 persen, yuan China menguat 0,13 persen, dan dolar Singapura menguat 0,02 persen. Sementara, dolar Hong Kong stagnan.

Mata uang utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,1 persen, franc Swiss menguat 0,24 persen, dan euro Eropa menguat 0,05 persen.

Baca juga : Tekanan pada Ekonomi Indonesia Semakin Kuat, Tugas Berat Presiden Baru

Lalu, dolar Australia menguat 0,28 persen, rubel Rusia menguat 0,35 persen, dan dolar Kanada menguat 0,08 persen.

Meski demikian, Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini.

Selain dolar yang masih menguat, kenaikan pada imbal hasil obligasi AS juga menekan rupiah.

"Kembalinya sentimen risk off di pasar juga menekan aset dan mata uang beresiko," imbuh Lukman.

Dari dalam negeri, kata dia, Pasar menantikan rilis data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan akan sedikit menurun.

Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.150 sampai Rp15.275 per dolar AS pada hari ini.