Indonesia Butuh Terobosan Agar Presiden Tidak Hanya dari Jawa Saja

[INTRO]

Pengamat Politik Adi Prayitno menduga Indonesia masih bisa memiliki sosok presiden yang berasal dari luar pulau Jawa atau beragama Islam.

Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan realistis terjadi di Indonesia.

Seperti diketahui, sebelumnya Luhut mengatakan orang dari luar Jawa sulit menjadi presiden jika pemilihan umum dilaksanakan dalam waktu dekat.

Baca juga : Luhut Binsar : Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk

“Tentu butuh usaha yang keras ke depan supaya capres itu bukan hanya orang Jawa dan Islam,” ujar Adi melalui keteranganya, Minggu (25/09/2022).

Meski demikian, dirinya mengaku tidak tahu persis butuh waktu berapa lama agar hal tersebut bisa benar-benar terjadi.

Baca juga : Jangan Sampai Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran 3 Orang Tersebut

“Yang jelas, harus ada upaya keras supaya referensi orang berdasarkan pilihan wilayah dan agama itu seara perlahan berangsur hilang,” tuturnya.

Dengan demikian, seorang yang berasal dari mana pun dan agama apa pun punya potensi yang sama menjadi presiden di Indonesia.

Baca juga : Import Beras Naik 82% Tapi Harga Naik Juga 135% Koq Bisa?

“Hal tersebut juga bisa menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya Jawa saja,” ucapnya.

Menurutnya, keseluruhan warga Indonesia bisa mewakili menjadi wajah pemimpin yang mewakili tanah air.

“Oleh sebab itu, kedepannya memang harus ada revolusi besar bahwa pemimpin itu tidak harus orang jawa, akan tetapi bisa dari berbagai kalangan,” ujar Adi.

Adi juga menegaskan bahwa semua orang berhak untuk menjadi pemimpin. Oleh sebab itu, menurutnya, butuh terobosan dan manuver besar supaya psikologi pemilih Indonesia berubah.