Gegara Jalur Kereta Api, Rusia Ancam Perang dengan Lithuania

Jakarta, law-justice.co - Rusia mengancam Lithuania. Bahkan "langkah-langkah yang tepat" disebut tengah diambil Moskow untuk negeri itu.


Hal ini ditegaskan Kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, dikutip Rabu (22/6/2022). Ia memperingatkan Lithuania tentang konsekuensi "serius" atas larangan transit kereta api barang ke wilayah milik Rusia, eksklave Kaliningrad.

"Rusia pasti akan menanggapi tindakan bermusuhan seperti itu," tegas Patrushev, dimuat AFP.

"Konsekuensinya akan memiliki dampak negatif yang serius pada penduduk Lituania," ancamnya.

Kota Kaliningrad sendiri meski merupakan bagian dari Federasi Rusia berjarak 1.200 kilometer dari Moskow. Ia terjepit di antara Lithuania dan Polandia.

Lithuania menjadi satu-satunya pintu masuk untuk membawa batu bara, logam, bahan konstruksi, serta sejumlah teknologi canggih. Perlu diketahui, negara itu melarang masuk kereta api barang Rusia seiring dikenakan sanksi oleh Uni Eropa (UE) atas serangan militer di Ukraina, di mana Lithuania menjadi babian dari kelompok tersebut.

Sementara itu, di hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar UE untuk Moskow, Markus Ederer. Rusia menyebut tindakan UE tak bisa diterima.

"Tidak dapat diterimanya tindakan seperti itu, yang melanggar kewajiban hukum dan politik yang relevan dari UE dan menyebabkan eskalasi ketegangan, telah ditunjukkan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Berbicara setelah pertemuan itu, Ederer mengatakan dia meminta pihak Rusia untuk "tetap tenang". Menurutnya masalah ini harus diselesaikan secara diplomatis.


Bebas Gas Rusia

Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengumumkan bahwa negaranya telah sepenuhnya mengakhiri impor gas dari Rusia.


"Mulai bulan ini, tidak ada lagi gas Rusia di Lithuania," tulis Gitanas Nauseda di Twitternya, beberapa waktu lalu.

“Bertahun-tahun yang lalu negara saya membuat keputusan bahwa hari ini memungkinkan kita tanpa rasa sakit untuk memutuskan ikatan energi dengan agresor. Jika kita bisa melakukannya, seluruh Eropa juga bisa melakukannya!” tambahnya.

Menurut Menteri Energi Dainius Kreivys strategi kemandirian energi telah diluncurkan oleh Ukraina sejak 2009, jauh sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.

Meski begitu, saat ini tahap terakhir dari strategi tersebut. Nantinya kebutuhan gas Lithuania akan sepenuhnya diisi oleh terminal LNG Klaipeda.

"Tidak ada satu pun molekul gas Rusia yang akan memasuki sistem gas (Lithuania). Lithuania tidak akan membeli gas apapun dari negara agresor," tegasnya.


Mengutip pernyataan Kementerian Energi, Lithuania menjadi negara Uni Eropa pertama yang memperoleh kemerdekaan energi, khususnya dari Rusia.

Saat ini, negara-negara Uni Eropa sedang mencari sumber pasokan energi alternatif dan mengadakan pembicaraan dengan Polandia, Finlandia dan negara-negara Teluk untuk memenuhi kebutuhan mereka akan permintaan minyak dan gas.