Inggris Sebut Rusia Sedang Rencanakan Perang Terbesar di Eropa

London, Inggris, law-justice.co - Intelijen Inggris mendeteksi Rusia sedang merencanakan perang di Eropa, yang menjadi perang terbesar sejak 1945. Sejauh ini, beberapa tanda menunjukkan rencana itu telah dimulai.


Begitu peringatan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ketika menghadiri Konferensi Keamanan Munich pada Sabtu (19/2).

Baca juga : Tidak Bunuh Tentara Israel, Hamas Jadikan Tentara Israel Tawanan

Johnson mengatakan, intelijen memiliki bukti bahwa Kremlin bermaksud menyerang Ukraina dan mengepung Kiev.

"Orang-orang perlu memahami kerugian besar dalam kehidupan manusia yang dapat terjadi, tidak hanya untuk Ukraina tetapi juga untuk Rusia," kata Johnson, seperti dikutip Sky News.

Baca juga : Miliaran Uang Nasabah Raib, Petinggi BTN Diduga Terlibat

Menteri Luar Negeri Inggria Liz Truss juga memperingatkan Barat untuk segera menghentikan Moskow. Ia menyebut, tindakan Rusia kemungkinan tidak akan berhenti di Ukraina.

Konferensi Keamanan Munich di Jerman dihadiri oleh para pemimpin dunia untuk membahas ketegangan yang meningkat, secara khusus di perbatasan Rusia dan Ukraina.

Baca juga : Megawati Ungkap Ada Permainan di Balik Impor Pangan

Selama konferensi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu.

Ketegangan di perbatasan Ukraina semakin tinggi dengan kelompok separatis pro-Rusia mengerahkan pasukan secara penuh pada akhir pekan.

Barat sendiri meyakini Rusia berusaha membuat perselisihan antara separatis dan pemerintah Ukraina untuk melakukan invasi. NATO juga membantah klaim Rusia bahwa pihaknya telah menarik pasukan di perbatasan.

AS juga menyebut Rusia masih memiliki 150 ribu tentara, dan puluhan ribu pasukan separatis yang bersiap melakukan serangan ke Ukraina.