Kasus Harian Covid Tembus 200 Ribu, Jerman Kekurangan Pekerja

Jakarta, law-justice.co - Di Jerman, angka harian infeksi Covid-19 tembus lebih dari 200 ribu kasus dalam sehari pada Kamis (27/1). Penambahan kasus harian ini merupakan yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 melanda negara itu.

Seperti melansir cnnIndonesia.com, Institut Robert Koch (RKI) mencatat ada 203.136 kasus positif virus corona dalam 24 jam terakhir. Angka ini melonjak drastis dari sehari sebelumnya yang mencatat 133.536 kasus pada Rabu (26/1).

Baca juga : Pindah ke Jepang dari China Banyak Asal Perusahaan Jerman Ada Apa?

Jerman juga mencatat penambahan angka kematian sebanyak 188 kasus, menjadikan total kematian akibat Covid-19 mencapai 117.314.

Uwe Janssens, anggota dewan asosiasi dokter perawatan darurat dan intensif DIVI, mengatakan saat ini beban rumah sakit masih terkendali namun keadaan ini bisa berubah dalam beberapa pekan ke depan jika lonjakan Covid-19 terus meroket.

Baca juga : 2 Tersangka TPPO Modus Magang ke Jerman Masuk DPO

Janssens mewanti-wanti jika angka infeksi Covid-19 harian meningkat hingga di atas 300 ribu, infrastruktur penting Jerman akan terganggu.

Sementara itu, Federasi Rumah Sakit Jerman memperingatkan tiga perempat rumah sakit mengalami kenaikan staf yang harus cuti karena sakit.

Baca juga : Kisah Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob di Jerman

Selain rumah sakit, sejumlah perusahaan termasuk layanan kargo maskapai Lufthansa Cargo juga mengalami kekurangan tenaga kerja lantaran banyak karyawannya yang terinfeksi Covid-19 sehingga harus cuti sakit.

Lufthansa Cargo mengatakan krisis staf sangat mempengaruhi kantor pusatnya di Franfurt hingga tidak dapat menangani penyortiran barang kiriman dari Amerika Serikat, Kanada, dan sebagian Eropa.

Lufthansa Cargo menuturkan 15 persen pengiriman barang di Frankfurt telah tertunda dari jadwal semestinya.

"Meskipun tindakan pencegahan komprehensif, kami sekarang jelas merasakan peningkatan jumlah infeksi," kata Lufthansa Cargo kepada Reuters.

Walaupun demikian, maskapai tersebut memastikan jadwal penerbangan mereka tidak terpengaruh, begitu pula pengiriman barang sensitif seperti organ transplantasi ataupun kargo yang membutuhkan pengaturan suhu.

Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach telah memprediksi kasus harian Covid-19 di Jerman bisa mencapai 400 ribu di pertengahan Februari.

Di sisi lain, pemangku kebijakan Jerman masih berkonflik terkait mewajibkan vaksinasi Covid-19.

Kanselir Jerman saat ini, Olaf Scholz, mendukung aturan wajib vaksinasi bagi masyarakat 18 tahun ke atas, tetapi pemerintah koalisinya masih belum bersepakat terkait hal itu.

Scholz kemudian menyuruh anggota parlemen untuk memberikan suara berdasarkan hati nurani mereka.

Banyak anggota parlemen yang menentang kewajiban vaksinasi. Mereka menilai tindakan tersebut melanggar pasal kedua konstitusi Jerman yang menjamin hak asasi warga negara atas diri mereka sendiri.