AS Khawatir, Israel Diminta Lapor soal Investasi China

Jakarta, law-justice.co - Amerika Serikat sangat khawatir dengan kerja sama antara China dengan Israel. Oleh karena itu, Israel diminta untuk selalu memberi tahu AS soal investasi dari China.

Menurut surat kabar Haaretz pada Senin (3/1), seorang sumber di pemerintahan Joe Biden mengatakan pihaknya telah menyampaikan kekhawatiran terkait investasi China dalam proyek infrastruktur dan teknologi Israel.

Baca juga : Gatot Nurmantyo Ingatkan Bahaya Investasi China Bisa Ancam NKRI

Israel sendiri meminta AS untuk menawarkan perusahaan alternatif yang dapat mengganti perusahaan China. Tetapi selama itu masih dalam proses, Israel akan terus melakukan bisnis seperti biasa dengan Beijing.

Israel juga secara terbuka mempromosikan inisiatif bersama dengan India dan Uni Emirat Arab (UEA). Bulan lalu, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan juga telah membahas masalah ini dengan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid selama kunjungannya ke Israel.

Baca juga : Sindir Investasi China, Gatot Bahas Ancaman Geopolitik-Negara Dikuasai

Meski belum memberikan tuntutan khusus, Haaretz menyebut Israel berusaha menyesuaikan kebijakannya untuk lebih memuaskan AS.

China telah mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur di Israel, termasuk air, pelabuhan dan transportasi, sebagai bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) yang membentang lebih dari 70 negara di benua Asia, Afrika dan Eropa.

Baca juga : Soal Desakan Cabut PSN Rempang, Menko Luhut: Jangan Bakar Lumbung Padi

Data dari Bank Dunia menunjukkan, sejak hubungan diplomatik antara Israel dan China didirikan pada tahun 1992, ekspor Israel ke China telah meningkat menjadi lebih dari 4 miliar dolar AS pada 2019, dengan impor dari China melebihi 10 miliar dolar AS pada 2019.