Saat Korban Erupsi Semeru Kesulitan Ambil Bantuan di Posko Penyimpanan

Jakarta, law-justice.co - Hingga saat ini, bantuan korban erupsi Gunung Semeru terus berdatangan.

Bahkan di beberapa titik, bantuan itu menumpuk. Namun, para korban mengaku sedikit kesulitan untuk mengambil bantuan itu.

Baca juga : 3 Orang Meninggal Imbas Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Hal ini karena, bantuan berupa barang dan sembako berada di posko penyimpanan.

Sementara para korban dan warga terdampak harus berjalan kaki menuju pos penyimpanan tersebut.

Baca juga : Saat Malam Takbiran, Gunung Semeru Erupsi Abu Vulkanik

Selain itu, pengambilan bantuan barang yang dibutuhkan korban terlebih dulu harus menemui petugas yang berjaga di pos.

Mereka juga perlu menunjukkan identitas diri sebelum melakukan permintaan barang yang dibutuhkan keluarganya di tenda pengungsian.

Baca juga : Diterjang Banjir Lahar Semeru, 4 Truk Tambang di Lumajang Terjungkal

Salah satu warga asal Dusun Curah Kobokan, Rita (34) mengaku mengeluh proses panjang pengambilan bantuan.

Dia menyarankan bantuan berupa uang. Sebab dirinya bisa membeli keperluan yang dibutuhkan.

Seperti obat-obatan sesuai penyakit yang diderita hingga baju sesuai ukuran.

"Lebih enak terima bantuan uang tunai, karena bisa membeli langsung apa yang dimau, seperti obat-obatan yang cocok dan biasa dibeli oleh keluarganya, dan pakaian bisa beli langsung, karena pas dan cocok sesuai ukurannya, dari pada barang dan sembako yang menumpuk di gudang, kalau kelamaan bisa rusak," ujar Rita seperti melansir detikcom, Minggu (12/12/2021).

Warga lainnya, Abdul Manan juga menyebut lebih baik menerima bantuan uang tunai.

Manan mengaku harus menemui proses yang cukup panjang saat hendak mengambil bantuan.

"Mending bantuan berupa uang tunai, karena bisa mengatur pengeluaran untuk kebutuhan hidup keluarganya, kalau barang, kita harus jalan kaki menuju pos penyimpanan barang bantuan, dan melakukan pendataan, dan banyak warga lain yang mengambil barang bantuan, mengatasnamakan warga terdampak erupsi Semeru," papar Manan.