Kasus Hadfana yang menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru terus berlanjut. Kini, Hadfana dipindahkan ke Polres Lumajang untuk menjalani rekonstruksi.Hadfana tiba di Mapolres Lumajang pada Kamis (20/1) pukul 21.30 WIB mengenakan baju tahanan. Polisi telah memeriksa 12 saksi dalam perkara ini.
"Pelaku sebaiknya hanya sekedar diperiksa dan tidak perlu ada hukuman," ujar Cak Imin.
Seorang pria yang sempat menyita perhatian warganet beberapa waktu lalu karena melempar dan menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru akhirnya ditangkap.
"Perlu dicari motivasinya apa orang tersebut. Selain membuang itu, kita khawatir ada motivasi adu domba antar-umat beragama," ujar Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim I Ketut Swardana.
Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti Hananto Seno membenarkan aksi pria dalam video tersebut terjadi di kawasan erupsi Gunung Semeru.
Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG). Awan panas tersebut meluncur sejauh 5 km, mengarah ke Besuk Kobokan.
Heboh bertebaran banner dan baliho Puan Maharani di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang menjadi buah perbincangan publik. Oleh karena itu, Satpol PP Kabupaten Lumajang langsung menertibkannya dengan cara mencopot dan menurunkannya.
Publik dihebohkan dengan adanya syuting sinetron `Terpaksa Menikahi Tuan Muda` di lokasi pengungsi gunung Semeru. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun ikut menyoroti aksi syuting sinetron tersebut karena tidak memiliki izin.
Protes muncul saat sebuah flyer mengatasnamakan warga Lumajang protes keras syuting film berjudul TMTM atau Terpaksa Menikahi Tuan Muda.
"Saya kira betul, lepas dari kritik, sebetulnya ibu Puan itu semakin banyak balihonya semakin turun elektabilitasnya tuh," kata Rocky Gerung.