Buntut Sengketa Sentul City, Kantor Desa Bojong Koneng Diamuk Warga

Bogor, Jawa Barat, law-justice.co - Kisruh sengkarut lahan warga dan PT Sentul City semakin meruncing. Sejumlah warga bahkan merusak gedung Kantor Desa Bojong Koneng di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.


Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/10/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. Massa merusak area depan gedung hingga ruangan kantor kepala desa.

Baca juga : Soal Kisruh di KPK Antara Ghufron VS Albertina Ho Makin Mengerucut

Di Kantor Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, terlihat kaca di bagian depan gedung tersebut bolong imbas dirusak warga. Serpihan kaca pun masih berserakan di lokasi.

Bahkan sejumlah pot bunga di depan gedung pun ikut dirusak massa yang marah. Masuk ke dalam area gedung, sisa-sisa kerusakan masih berserakan.

Baca juga : Mahfud: Angket Tak Ubah Hasil Pemilu, tapi Bisa Makzulkan Presiden!

Ruangan kepala desa turut menjadi sasaran amuk warga. Meja di ruangan tersebut dirusak oleh massa. Serpihan kaca-kaca pun masih berada di lokasi.

Linmas di Kantor Desa Bojong Koneng, Syahrir, mengatakan massa yang merusak gedung desa berkisar puluhan orang. Dia tidak memastikan jumlah massa karena bergegas menyelamatkan diri.

Baca juga : Respons Kapten Timnas AMIN soal Sudirman Said-Ahmad Ali Beda Pendapat

"Saya kurang tahu (jumlah massa) orang saya langsung keluar ya. Ngeri kan," kata Syahrir, dikutip dari Detik, Minggu (3/10/2021).

Syahrir mengaku saat itu tidak ada petugas desa yang bertugas. Kegiatan di gedung hanya diisi ibu-ibu posyandu dan dihadiri langsung oleh istri dari lurah setempat.

"Cuman ada kegiatan ibu-ibu posyandu sama ibu Lurah ada," ungkap Syahrir.

Menurut Syahrir, tidak ada korban luka dari perusakan yang dilakukan oleh massa. Barang-barang di lokasi pun hingga saat ini disebut tidak ada yang ikut digondol oleh warga.

"Nggak ada (barang hilang). Cuman dirusak aja," jelas Syahrir.

Dihubungi terpisah, kuasa hukum Rocky Gerung dan warga Bojong Koneng, Nafirdo Ricky menjelaskan tindakan warga yang merusak Kantor Desa Bojong Koneng. Dia menyebut tindakan itu bermula dari mulai adanya upaya penggusuran yang dilakukan pihak Sentul City ke lahan warga.

"Kedatangan warga ke kantor desa itu adalah dipicu karena dari hari Jumat kemarin, dari pihak Sentul dan kemungkinan juga ada kepala desa melakukan pengukuran. Namun udah dicegat sama warga," kata Nafirdo.

"Namun kemudian pada hari Sabtu sekitar jam 10-11-an itu, bulldozer Sentul gerak lagi. Itu lahannya Pak Sudianto namanya itu diretakan oleh pihak sentul city bersama pasukannya itu. Kita nggak tahu pasukannya itu darimana cuman jumlahnya lebih banyak dari warga," tambahnya.

Warga yang terdesak kemudian mendatangi kantor Desa Bojong Koneng untuk meminta bantuan. Namun, Nafirdo mengatakan saat didatangi oleh warga pihak lurah justru melarikan diri sehingga menyulut emosi warga yang datang.

"Warga minta bantuan ke kelurahan, namun petugas kelurahan malah lurahnya kabur dari tempat. Itulah yang menyulut emosi dari warga, sehingga sempat terjadi kericuhan di keluruhan Bojong Koneng karena lurahnya kabur nggak menghentikan beko-beko atau bulldozer yang ada," tutur Nafirdo.