Langgar Resolusi Dewan Keamanan, AS Kecam Uji Rudal Kim Jong Un

Washington DC, law-justice.co - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan sikap Korea Utara (Korut) meningkatkan ketidakstabilan pasca serangkaian peluncuran uji senjata, termasuk senjata yang diklaim sebagai rudal hipersonik.


"Kami prihatin dengan pelanggaran berulang terhadap resolusi Dewan Keamanan yang menurut saya menciptakan prospek ketidakstabilan dan ketidakamanan yang lebih besar," kata Blinken kepada wartawan setelah pembicaraan perdagangan AS-Uni Eropa di Pittsburgh, dikutip Jumat (1/10/2021)

Baca juga : Ukraina Kehabisan Rudal untuk Tangkal Serangan Rusia

Blinken mengatakan AS tidak dapat mengkonfirmasi klaim Korut telah menguji rudal luncur hipersonik, yakni senjata potensial karena dapat terbang lima kali kecepatan suara.

"Kami sedang mengevaluasi dan menilai peluncuran itu," kata Blinken.

Baca juga : Israel Kuras Duit Rp16 Triliun Halau Serangan Rudal Iran

"Untuk memahami dengan tepat apa yang mereka lakukan, teknologi apa yang mereka gunakan, tetapi terlepas dari itu, kami telah melihat pelanggaran berulang sekarang terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang perlu diambil oleh komunitas internasional dengan sangat hati-hati dan serius," tambahnya.

Blinken juga berjanji akan mendukung penuh tindakan apa pun untuk meredakan ketegangan oleh Korea Selatan (Korsel). Ini menjadi bagian dari penekanan Presiden Joe Biden untuk bekerja dengan sekutu.

Baca juga : Remaja Korut Dihukum 12 Tahun Kerja Paksa Usai Nonton K-Pop & Drakor

"Tentu saja, jika ada tindakan yang tepat dapat mengurangi risiko yang ada, itu mungkin masuk akal," kata Blinken tentang upaya Korea Selatan.

Namun pemimpin Korut Kim Jong Un mengecam tawaran dialog AS, menyebutnya sebagai "trik kecil", sebagaimana dikutip AFP dari media pemerintah pada Kamis pagi.

Sebelumnya AS, Inggris dan Prancis telah mengadakan pertemuan Dewan Keamanan tentang Korut yang akan berlangsung Jumat (1/10/2021) hari ini.