Erick Thohir Sebut Menkeu Sri Mulyani `Restui` Holding BUMN Panas Bumi

Jakarta, law-justice.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan kementeriannya sudah mendapatkan sinyal positif dukungan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani untuk membentuk holding BUMN pembangkit listrik panas bumi atau geothermal.

Holding ini terdiri dari anak usaha PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) dan perusahaan yang dikelola langsung oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca juga : Pemerintah Berencana Menaikan Tarif Kereta Commuteline Jabodetabek

"Bagaimana kita memergerkan PLN, Pertamina untuk [anak usaha] geothermal, apalagi disambut baik oleh Ibu Menkeu [Sri Mulyani], karena Ibu Menkeu juga punya aset Geo Dipa [PT Geo Dipa Energi/Persero] yang bisa ikutan dalam grouping ini," kata Erick seperti melansir cnbcindonesia.com.

Perusahaan yang dimaksud antara lain PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas & Geothermal dan Geo Dipa Energi.

Baca juga : Nisa Ratu Narkoba Aceh Dituntut Vonis Mati, Ini Detilnya

Erick mengungkapkan, pembentukan holding BUMN ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan perusahaan dan bisa melakukan aksi korporasi, seperti melakukan penawaran umum saham (initial public offering/IPO) di pasar modal.

Selain itu, peningkatan pendapatan dari penggabungan ini juga diharapkan bisa membuat perusahaan terus melakukan ekspansi sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.

Baca juga : Kapolresta Manado Diperiksa Propam soal Bunuh Diri Brigadir RA

"Kadang kita terjebak seakan akan melakukan corporate action ini kita ingin melepas daripada beban secara BUMN. Tidak, BUMN tetap. Bahwa sebagai lokomotif pembangunan, jadi public service-nya juga," terang dia.

Perusahaan ini diharapkan bisa mengakomodasi tersedianya energi bersih dan menciptakan eco lifestyle sehingga kebutuhan energi di Indonesia tidak lagi terjebak dengan energi yang berasal dari fosil.

Adapun, sebelumnya disampaikan bahwa holding geothermal ini akan bernama Indonesia Geothermal Energy.

Dari penggabungan ini diperkirakan pembangkit bakal memiliki total kapasitas hingga 1.022,5 megawatt (MW). Angka tersebut merupakan setengahnya dari total kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) atau geothermal terpasang secara nasional yakni mencapai 2.130,7 MW.

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, pada Mei lalu, mengatakan bahwa proses penggabungan ketiga perusahaan anak BUMN itu masih terus berlanjut. Penggabungan ini diharapkan akan selesai pada kuartal ketiga atau keempat di 2021.

"Kita harap bahwa semuanya kita semuanya dari Kemenkeu [Kementerian Keuangan] sudah komit [commitment] bahwa akan gabungkan ini semua. Kita tunggu aja. Kita harap integrasi yang disampaikan Bu Dirut [Direktur Utama Pertamina] ini bisa cepat, jangan sampai kita integrasinya lama karena beberapa pertimbangan," kata Pahala.

Dia mengingatkan bahwa rencana penggabungan ketiga perusahaan ini diharapkan tidak molor agar sejalan dengan upaya pemerintah untuk menuju dekarbonisasi.