Harus Waspada! Demokrasi Era Jokowi Sudah Mengarah ke Otoriter

law-justice.co - Demokrasi era Presiden Jokowi dinilai sudah mengarah ke otoriter. Hal itu disampaikan oleh pakar Hukum Tata Negara Universitas Airlangga Herlambang P Wiratraman. Dia mengatakan kondisi demokrasi di Indonesia saat ini menurun. Hal ini berimplikasi pada kebebasan berekspresi di kampus.

"Kebebasan bekspresi makin dilumpuhkan termasuk kebebasan akademik, juga dunia sains," katanya dalam kanal YouTube Bravos Radio Indonesia, Jumat (23/4/2021).

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

Dia mengungkapkan, ada lebih dari 10 penelitian artikel dalam jurnal dunia yang menyebutkan bahwa kondisi demokrasi di Indonesia sudah menurun saat ini. Hal ini juga yang membuat dunia sains dan akademis tersubordinasi dari kekuasaan.

"Saya sendiri dalam sebuah kuliah tamu di Belanda mengangkat tulisan soal `Kolapsnya Negara Hukum`. Karena waktu itu saya khawatir sekali, kalau seperti ini kondisinya maka negara hukum kita ini akan roboh," tuturnya.

Baca juga : Presiden Jokowi Harus Dimakzulkan Apapun Putusan Hakim MK

Bahkan, menurut Herlambang, seorang penulis dari Australian National University (ANU) mengatakan kondisi Indonesia sudah mengarah ke otoriter. Sementara peneliti lainnya di luar negeri menyebutnya sebagai The Dangers of Democratic Regression atau demokrasi regresi.

"Memang ke arah otoriter nih situasinya," timpal Direktur Pusat Studi Hukum HAM Unair 2015-2019 ini.

Baca juga : Respons NasDem soal Jokowi dan Paloh Hangat di Nikahan Anak Bamsoet

Nah, apa yang mungkin bisa diselamatkan dalam situasi sekarang ini, lanjutnya. Meminjam istilah pendiri Universitas Leiden, Herlambang mengatakan, seharusnya kampus itu menjadi benteng kebebasan.

"Kalau bentengnya rapuh ya sebenarnya tidak ada kebebasan itu dan niscaya akan melahirkan represi-represi yang lebih besar. Itu yang terjadi di Myanmar," tutupnya.