Dipecat, Pendiri Partai Demokrat Ancam Bongkar Kebusukan SBY

Jakarta, law-justice.co - Salah satu pendiri Partai Demokrat, Darmizal mengancam akan membongkar segala kebusukan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lantaran dirinya dipecat. Dia dipecat lantaran disebut terbukti menjadi salah satu aktor utama dalam upaya kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum.

Atas pemecatan dirinya, Darmizal pun mengaku sama sekali tak bersedih. “Saya tidak bersedih apalagi berduka atas pemecatan ini,” katanya, Jumat (26/2/2021).

Baca juga : Kata AHY soal NasDem dan PKB Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Sebaliknya, langkah Demokrat memecat tujuh orang, termasuk dirinya, semakin membuat terang benderang. Bahwa, hal ini menunjukkan wajah asli SBY yang sejatinya.

“Yang antikritik, tidak demokratis dan mengelola partai sesuai selera keluarganya,” ungkap dia.

Baca juga : Karutan Palembang Diperiksa Soal Foto Alex Noerdin & Bacagub Sumsel

Ia juga memastikan, kesewenang-wenangan ini tidak akan membuat para kader yang memperjuangkan perbaikan Demokrat kendur. Sebaliknya, langkah yang dibuat kubu AHY itu hanya akan membuat tekad pada kader semakin membara.

Momentum ini juga akan digunakan untuk melawan arogansi yang selama ini terjadi di internal partai berlambang bintang mercy itu. Misalnya, memberangus wewenang, pengutipan iuran, politik transaksional, dan tanpa transparansi pengelolaan keuangan partai.

Baca juga : Alumni Akmil 1999-Senior 1 Tingkat AHY, Ini Sosok Jenderal Termuda TNI

“Pemecatan ini akan makin membuat agenda perubahan dan perbaikan partai semakin bergelora, semakin besar,” ungkapnya.

Darmizal juga semakin yakin bahwa kongres luar biasa (KLB) sudah di depan mata. “KLB, insyaAllah, akan segera dilakukan,” ujarnya.

Terkait pemecatan, Darmizal memastikan, dirinya dan enam senior lainnya tidak akan tinggal diam. Salah satunya dengan mengajukan pemecatan ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara.

“Segera kami lakukan pada kesempatan pertama,” tuturnya.

Mantan Relawan SBY-JK ini menyatakan tidak akan tinggal diam melihat arogansi dan otoritarianisme ini.

“Kini sudah kepalang basah jadi mandi sekalian. Maka kami para senior lainnya, tidak akan segan-segan untuk membongkar semua dosa politik mereka di depan publik dan segera tanpa kecuali,” tutupnya.